Masih ingat jagal 12 nyawa asal Jombang Verry Idam Henyansyah alias Ryan? Ia ternyata memiliki kecenderungan sebagai pembohong, sehingga kalaupun terdakwa menyesali perbuatannya hanya untuk memunculkan manipulasi baru. “Terdakwa memiliki kecenderungan untuk memanipulasi terhadap apa yang dilakukan.
Bisa saja memiliki potensi untuk melakukan kebohongan,”ujar saksi ahli psikologi dari Mabes Polri Kombes Untung Leksono dalam persidangan di Pengadilan Negeri Depok.
Menurut Untung, kadar kebohongan yang terdapat dalam diri Ryan cenderung dominan dibanding manusia-manusia lain pada umumnya. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan tes yang dilakukan terhadap Ryan, Untung mengatakan, ada kecenderungan Ryan pandai memanipulasi dan dominan berbohong. “Dia memiliki kecenderungan untuk memanipulasi, dominan juga untuk melakukan kebohongan,” tandasnya.
Ryan juga melakukan pembunuhan secara sadar. Dapat dipastikan Ryan bukanlah psikopat jadi pantas dijatuhi hukuman. “Terdakwa bukan psikopat. Pembunuhan dilakukan secara sadar, sehingga bisa dimintai pertanggungjawaban,”ujarnya.
Ryan merupakan orang yang memiliki kepintaran untuk mengelabui korban-korbannya. Terdakwa bisa mengarahkan korbannya untuk digiring ke tempat eksekusi. “Untuk itu jangan mudah terprovokasi terhadap penampilan fisik,” imbau Untung. Kalau kasus ini tidak terungkap, menurutnya, tidak tertutup kemungkinan akan ada korban-korban lain yang dihabisi oleh Ryan. “Karena ada tujuan dan motivasi tertentu dalam diri korban untuk menghabisi nyawa seseorang,” tandasnya.
http://kampungtki.com/baca/651