Gambar : PERTEMUAN BANKIR, (duduk kiri ke kanan) Senior Resident Representative IMF Milan Zavadjil, Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, Sekjen Depkeu Mulia P Nasution, Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution dan mantan Gubernur BI Rachmat Saleh pada acara pertemuan para bankir di Gedung BI, tadi malam.
JAKARTA(SI) – Pembobolan saldo rekening nasabah perbankan melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) ternyata tidak hanya dilakukan dari Toronto,Kanada dan Moskow,Rusia. Sebagian besar penarikan dana nasabah justru dilakukan dari Australia. Wakil Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaadmadja mengungkapkan, sekitar 90% pembobolan saldo rekening nasabah BCA dilakukan dari Australia.
Adapun 10% lainnya ditarik dari Toronto,Kanada. “Karena itu,saat ini transaksi ke Australia dan Toronto diblokir.Jadi maaf, kalau mahasiswa Australia mau bayar kuliah, tidak bisa untuk sementara,”ujar Jahja seusai melakukan pertemuan dengan Bank Indonesia (BI) di Jakarta kemarin. Kasus pembobolan dana nasabah melalui mesin ATM terjadi di enam bank,yaitu BCA,Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Permata, Bank Mandiri, dan Bank Internasional Indonesia (BII).
Berdasarkan laporan terakhir bank,potensi kerugian material akibat aksi pembobolan itu mencapai sekitar Rp5 miliar. Dari angka itu, BCA tercatat sebagai yang terbesar dengan potensi kerugian Rp4–5 miliar. Sekitar 200 rekening nasabah BCA menjadi korban pembobolan melalui mesin ATM. Jahja memaparkan, pembobolan tidak memicu penarikan besar-besaran (rush) dana nasabah.
Sampai saat ini transaksi harian melalui ATM BCA masih normal sekitar 3,5– 4,5 juta transaksi per hari.“Semua transaksi normal, tidak ada rush karena kita yakinkan kepada nasabah bahwa semua dana mereka yang terkena kasus skimming diganti sepenuhnya,”ungkap dia. Demi mencegah terjadinya pembobolan melalui ATM, Jahja mengimbau nasabah agar berhatihati saat bertransaksi menggunakan kartu ATM, terutama di tempat ramai.
Lokasi yang ramai pengunjung merupakan tempat rawan pembobolan. “Kami sempat mendeteksi alat untuk menggandakan data nasabah di kartu ATM. Kebanyakan alat tersebut dipasang di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, penginapan hingga bandara,” ungkapnya. Direktur Pengawasan Bank 3 BI Erwin Riyanto mengakui bahwa penggunaan kartu magnetik pada kartu ATM memiliki banyak kelemahan.
Karena itu, secara bertahap akan dilakukan pergantian kartu magnetik ke kartu jenis chip seperti yang sudah dilakukan pada kartu kredit. “Kartu dengan sistem gesek ada kelemahannya. Trennya memang mengarah ke teknologi chip,”ujar Erwin. Meskipun demikian, Erwin juga mengakui pengadaan kartu berbasis chip tersebut akan memakan biaya lebih mahal dibandingkan kartu magnetik.
Vice President Electronic Channel Departement Artajasa Zul Irfan memperkirakan perbankan nasional membutuhkan dana investasi sekitar Rp2 triliun untuk mengganti semua ATM dan kartu debet berbasis chip. Kebutuhan dana investasi sebesar itu mengacu pada asumsi biaya pengadaan mesin ATM berteknologi chipsekitar USD9.000– 11.000 per unit, sedangkan setiap kartu ATM sebesar USD1–2.
Pelaku Ditangkap
Mabes Polri kemarin menahan seorang tersangka pelaku pembobol dana nasabah di Bali. Selain menahan tersangka berinisial F, polisi juga menyita beberapa barang bukti untuk kepentingan pengembangan. Barang bukti yang didapat antara lain komputer,beberapa jenis kartu ATM, uang tunai senilai Rp23 juta yang diduga merupakan hasil kejahatan,dan skimmer.
“Pelaku ditangkap di Jakarta berikut barang bukti.Dia merupakan warga negara Indonesia,” ungkap Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Ito Sumardi. Dia menuturkan, Polri masih melakukan pengembangan karena yang bersangkutan merupakan pemain lama.Saat disinggung soal keterlibatan warga negara asing, Ito mengaku belum melihat indikasi ke arah sana.“Belum ada indikasi keterlibatan warga negara asing,”katanya.
Saat ini,dua tim dari Mabes Polri bekerja sama dengan polda di seluruh Indonesia sedang melakukan pengembangan penyelidikan terkait kemungkinan-kemungkinan lain.“Ada beberapa modus operandi yang baru seperti menggunakan skimmer, tapi ada juga modus operandi yang lama,”katanya. Tim yang diturunkan nantinya bertugas untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti permulaan yang cukup di beberapa tempat yang menjadi tempat penarikan uang.
Termasuk indikasi adanya sindikat pelakulamadansindikatbaru.”Beri kesempatan penyidik untuk mengembang kan, mudah-mudahandalam satu dua hari kami dapat menyampaikan hasil pengembangan yang kita lakukan,”kata Ito. Direktur II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Raja Erizman mengatakan, F ditangkap saat melarikan diri dari Bali ke Jakarta.
”Pelaku belum pernah ditangkap sebelumnya, tetapi jaringan dia yang pernah ditangkap,” jelasnya. Di Bali, Polda sedang mendalami seseorang yang diduga sebagai pelaku pembobolan rekening nasabah sejumlah bank.Data pelaku itu didapatkan dari CCTV (closed circuit television) mesin ATM. Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna mengatakan, rekaman CCTV yang menampilkan sosok yang mencurigakan itu diperoleh dari mesin ATM BCA di Denpasar.
“Di rekaman CCTV itu,kita menangkap seseorang yang mencurigakan. Tapi masih susah mengidentifikasi nya karena dia pakai helm. Kita mesti putar berulang-ulang,”katanya. Sutisna mengungkapkan, di Bali ada 14 ATM yang digunakan pelaku untuk membobol data para nasabah bank.
Dari jumlah itu, polisi bersama BI sudah membongkar tiga unit ATM untuk kepentingan penyelidikan. Hingga kemarin,di Bali jumlah nasabah yang melapor ke polisi bertambah menjadi 30 orang dengan perincian di Polda Bali 4 orang, Poltabes Denpasar 22 orang,Polres Gianyar 3 orang, dan Polres Buleleng 1 orang.
Periksa ATM
Demi mencegah kasus ini meluas, aparat kepolisian di beberapa daerah memeriksa mesin ATM. Di Kota Bogor, Jawa Barat, pemeriksaan terhadap mesin ATM dilakukan petugas gabungan Satuan Samapta dan Satuan Objek Vital Polresta Bogor. Sejumlah ATM yang diperiksa petugas di antaranya di pusat ATM di Plaza Jambu Dua dan ATM di sejumlah bank di Jalan Pajajaran dan Juanda.
Kepala Bagian Operasional Polres Kota Bogor, Kompol Yovie Girianto, mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pembobolan rekening nasabah di wilayah Kota Bogor.“ Saat ini jumlah ATM yang ada di wilayah Kota Bogor sebanyak 119 unit,”ujarnya kemarin.
Di Serang,Banten,anggota Polres Serang juga memeriksa mesin ATM yang terdapat di kota itu. Kaur Bin Ops Reskrim Polres Serang, Iptu Anang Jhuswandi, menuturkan, pemeriksaan dilakukan terhadap sistem di mesin ATM, CCTV, dan pengecekan kesiapan anggota keamanan. (didik purwanto/sucipto/ miftachul chusna/ teguh mahardika/haryudi)