Kap (26) oknum guru SD Negeri No.114532 Desa Merbau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara yang menyodomi 17 muridnya, diduga mengalami kelainan seks dan disarankan untuk diperiksakan ke psikiater.
Hal tersebut dikatakan pakar psikologi dari Universitas Medan Area (UMA) Medan, Mustika Tarigan di Medan, Jumat, ketika diminta komentarnya mengenai oknum yang melakukan sodomi terhadap belasan siswanya itu.
Oknum guru yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris itu dilaporkan menyodomi muridnya sejak 2006-2008 berdasarkan laporan beberapa siswanya itu kepada orangtua mereka.
Selanjutnya kasus yang memalukan itu disampaikan para orangtua siswa ke Polres Labuhanbatu. Saat ini oknum pendidik tersebut meringkuk di sel tahanan Mapolres Labuhanbatu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Para siswa yang menjadi korban perbuatan tercelah guru tersebut adalah pelajar kelas V SD. Bagi mereka yang tidak mau melayaninya diancam tidak akan naik kelas.
Perbuatan kotor itu disebutkan dilakukan oknum guru Kap di belakang pintu kelas seusai jam pelajaran sekolah, juga di areal perkebunan sawit.
Mustika menambahkan, perbuatan sodomi yang dilakukan pendidik itu, juga membuktikan masih adanya oknum guru yang tidak terpuji.
Hal ini jelas merusak citra pendidik yang selama ini dikenal sebagai pahlawan "tanpa tanda jasa" itu.
"Citra seorang guru yang seharusnya ditiru dan digugu oleh siswa itu sudah tercemar di kalangan masyarakat dan sulit rasanya untuk dipulihkan," kata Mustika yang juga dosen senior psikologi di UMA.
Tindakan guru yang amoral itu, menurutnya bukti masih tertanamnya sifat arogansi sipat berkuasa dan dianggap dapat menentukan segala-galanya bagi anak murid.
"Tindakan guru tersebut sangat keterlaluan dan supaya diberhentikan serta diproses secara hukum," kata Mustika.
Oknum guru tersebut disebut-sebut gagal menikahi pacarnya, karena kemungkinan sang pacar yang akan dijadikan isteri telah mengetahui kelainan seks guru muda tersebut, ujar Mustika. (kompas.com)
Hal tersebut dikatakan pakar psikologi dari Universitas Medan Area (UMA) Medan, Mustika Tarigan di Medan, Jumat, ketika diminta komentarnya mengenai oknum yang melakukan sodomi terhadap belasan siswanya itu.
Oknum guru yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris itu dilaporkan menyodomi muridnya sejak 2006-2008 berdasarkan laporan beberapa siswanya itu kepada orangtua mereka.
Selanjutnya kasus yang memalukan itu disampaikan para orangtua siswa ke Polres Labuhanbatu. Saat ini oknum pendidik tersebut meringkuk di sel tahanan Mapolres Labuhanbatu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Para siswa yang menjadi korban perbuatan tercelah guru tersebut adalah pelajar kelas V SD. Bagi mereka yang tidak mau melayaninya diancam tidak akan naik kelas.
Perbuatan kotor itu disebutkan dilakukan oknum guru Kap di belakang pintu kelas seusai jam pelajaran sekolah, juga di areal perkebunan sawit.
Mustika menambahkan, perbuatan sodomi yang dilakukan pendidik itu, juga membuktikan masih adanya oknum guru yang tidak terpuji.
Hal ini jelas merusak citra pendidik yang selama ini dikenal sebagai pahlawan "tanpa tanda jasa" itu.
"Citra seorang guru yang seharusnya ditiru dan digugu oleh siswa itu sudah tercemar di kalangan masyarakat dan sulit rasanya untuk dipulihkan," kata Mustika yang juga dosen senior psikologi di UMA.
Tindakan guru yang amoral itu, menurutnya bukti masih tertanamnya sifat arogansi sipat berkuasa dan dianggap dapat menentukan segala-galanya bagi anak murid.
"Tindakan guru tersebut sangat keterlaluan dan supaya diberhentikan serta diproses secara hukum," kata Mustika.
Oknum guru tersebut disebut-sebut gagal menikahi pacarnya, karena kemungkinan sang pacar yang akan dijadikan isteri telah mengetahui kelainan seks guru muda tersebut, ujar Mustika. (kompas.com)