Ratusan warga Pekanbaru dan Kabupaten Siak, Riau, baru-baru ini mendatangi Kantor Kepolisian Sektor Rumbai Pesisir. Mereka adalah korban Multi Level Marketing PT Usahajaya Ficooprasional dan UFO yang diageni Asiah. Kedatangan para korban guna memastikan tertangkapnya Asiah.
Bukari, salah satu korban mengatakan, dirinya telah menggadaikan rumah, mobil, dan kebun kelapa sawit milik keluarganya ke bank. Uang hasil penggadaian ditanamkan ke MLM-UFO. "Saya menanam uang hingga 500 juta dan sekarang tak jelas nasibnya," kata Bukari.
Selain itu, Bukari juga menjadi sub-agen Asiah dan membawahi sekitar 5.400 nasabah. Otomatis para nasabah ikut menuntut Bukari untuk mengembalikan uang mereka. "Saya benar-benar hancur, harta tergadai dan dikejar-kejar ribuan orang," lanjut Bukari.
Korban lain, Alam Sialagan, juga bernasib sama dengan Bukari. Selain menggadaikan harta benda, ia juga meminjam uang ke kerabatnya. Alam juga dikejar-kejar anggota di bawahnya.
Jumlah korban penipuan MLM-UFO agen Asiah mencapai 88 ribu orang. Jumlah kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Para korban mengaku tergiur lantaran Asiah menjanjikan bonus Rp 2 juta 100 ribu rupiah untuk setiap setoran minimal satu juta rupiah.
Jumlah korban terbanyak berada di Siak dan Pekanbaru. Sementara Asiah telah ditangkap polisi setelah buron dua bulan ke Jambi, Palembang, dan Bandung. Asiah ditangkap di salah satu hotel di Jakarta. Dalam pemeriksaan, Asiah mengaku bisnis yang dirinya jalankan menyalahi aturan MLM-UFO.
Nasabah yang menyetorkan uang seharusnya wajib membeli produk MLM-UFO. Produk itu selanjutnya dijual kembali ke masyarakat. Namun, Asiah hanya mengumpulkan uang nasabah tanpa memberi produk. Nasabah hanya diberikan bonus setiap bulan. "Uang nasabah yang baru saya rekrut sudah habis untuk membayar bonus bulanan ribuan nasabah lainnya," kata Asiah
Pihak MLM-UFO juga melaporkan Asiah ke polisi. Pasalnya, ia mengambil produk seharga Rp 2 miliar dan tak kunjung membayar. "Yang dia jalankan itu tidak sesuai dengan sistem MLM-UFO tapi caranya sendiri," kata Leni Marlina, Service Point MLM-UFO wilayah Riau, Jambi dan Padang, Sumatra Barat.(Yusril Ardanis) Liputan6
Bukari, salah satu korban mengatakan, dirinya telah menggadaikan rumah, mobil, dan kebun kelapa sawit milik keluarganya ke bank. Uang hasil penggadaian ditanamkan ke MLM-UFO. "Saya menanam uang hingga 500 juta dan sekarang tak jelas nasibnya," kata Bukari.
Selain itu, Bukari juga menjadi sub-agen Asiah dan membawahi sekitar 5.400 nasabah. Otomatis para nasabah ikut menuntut Bukari untuk mengembalikan uang mereka. "Saya benar-benar hancur, harta tergadai dan dikejar-kejar ribuan orang," lanjut Bukari.
Korban lain, Alam Sialagan, juga bernasib sama dengan Bukari. Selain menggadaikan harta benda, ia juga meminjam uang ke kerabatnya. Alam juga dikejar-kejar anggota di bawahnya.
Jumlah korban penipuan MLM-UFO agen Asiah mencapai 88 ribu orang. Jumlah kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Para korban mengaku tergiur lantaran Asiah menjanjikan bonus Rp 2 juta 100 ribu rupiah untuk setiap setoran minimal satu juta rupiah.
Jumlah korban terbanyak berada di Siak dan Pekanbaru. Sementara Asiah telah ditangkap polisi setelah buron dua bulan ke Jambi, Palembang, dan Bandung. Asiah ditangkap di salah satu hotel di Jakarta. Dalam pemeriksaan, Asiah mengaku bisnis yang dirinya jalankan menyalahi aturan MLM-UFO.
Nasabah yang menyetorkan uang seharusnya wajib membeli produk MLM-UFO. Produk itu selanjutnya dijual kembali ke masyarakat. Namun, Asiah hanya mengumpulkan uang nasabah tanpa memberi produk. Nasabah hanya diberikan bonus setiap bulan. "Uang nasabah yang baru saya rekrut sudah habis untuk membayar bonus bulanan ribuan nasabah lainnya," kata Asiah
Pihak MLM-UFO juga melaporkan Asiah ke polisi. Pasalnya, ia mengambil produk seharga Rp 2 miliar dan tak kunjung membayar. "Yang dia jalankan itu tidak sesuai dengan sistem MLM-UFO tapi caranya sendiri," kata Leni Marlina, Service Point MLM-UFO wilayah Riau, Jambi dan Padang, Sumatra Barat.(Yusril Ardanis) Liputan6