Sebuah aliran baru menggegerkan warga Desa Kujangsari, Kota Banjar, Jawa Barat. Aliran ini mengajarkan sembahyang satu kali sehari. Sebelum mengikuti ajaran ini, pengikut diminta mengosongkan data agama dalam Kartu Tanda Penduduk.
Nama aliran tersebut adalah Paghoiban Budaya Bangsa (PBB). Jenis sembahyang untuk menggantikan ibadah lain yang sebelumnya mereka lakukan adalah dengan cara bersemedi “Semedi kalau bahasa Islam-nya sembahyang,” kata pengikut aliran PBB.
Penganut kepercayaan ini cukup banyak, terutama warga Desa Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Beberapa diantara mereka nampak mengosongkan data agama di setiap KTP.
Sedangkan dalam menjalankan ibadahnya, para pengikut ajaran ini tidak melaksanakan salat lima waktu, melainkan hanya melakukan doa dan semedi. Doa semedi ini dilakukan satu hari satu kali.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepala desa setempat terus melakukan pendekatan dengan para penganut aliran tersebut.
(Indra Prasasti/RCTI/teb/okezone)