Ada berita yang mengejutkan saya dan terus terang saya baru tahu nih, yaitu keberadaan manusia tikus…bener! Manusia tikus! Asstagfirullah bukan bermaksud menghina mereka namun memang itu panggilan untuk mereka. Para manusia tikus ini dapat di temui Di Pakistan, tepatnya Gujarat, Penampilan fisik mereka serupa dengan organ-organ fisik hewan tikus: dengan gigi lancip model gigi binatang pengerat, kuping yang tajam keatas, hidung yang panjang, mata besar, kepala berbentuk kerucut dengan ukuran kecil (micro cephalic) dan jari-jari yang ukurannya dua kali lebih besar dari ukuran manusia biasa.
Dan nasib mereka sangatlah malang, menurut berita yang saya dapat semua “Chuhas” (Bahasa Urdu untuk Tikus) ini menjadi pengemis dan di eksploitasi oleh gang-gang mafia di sana untuk dijadikan mesin penghasil uang. Karena menurut kepercayaan orang Gujrat (Pakistan) manusia-manusia tikus ini bukan manusia biasa bahkan ada yang menggelari mereka anak Tuhan. Jadi orang-orang disana pastilah memberi uang jika menemukan para Chuhas yang sedang mengemis.
(Selanjutnya saya tidak akan menggunakan istilah “Manusia Tikus” lagi untuk memanggil manusia-manusia yang bernasib malang ini, karena mereka bukan tikus atau mempunyai gen tikus! Mereka adalah manusia, maka saya akan menggunakan istilah “Kawan“)
Dan berita takhyul bahwa para Kawan ini bukan manusia biasa dan anak Tuhan sengaja dipelihara oleh para mafia yang mengeksploitasi para Kawan ini, dengan begitu uang akan terus mengalir kekantong-kantong mereka 39-|+ .
Sejauh ini populasi para Kawan diperkirakan mencapai 10.000 orang dan perkerjaan mereka sehari-hari ialah berada di pinggir-pinggir jalan yang panas kota Gujrat untuk mengemis, sering terlihat para Kawan ini berdiri seharian penuh di tengah teriknya matahari untuk mengemis. Tentu saja uang hasil mengemis mereka masuk kekantong-kantong para mafia itu.
Foto
Menurut blog ini: Keberadaan mereka bermula di kuil Shah Daula kota Gujrat, orang-orang disana mengunjungi kuil tersebut meminta doa agar diberi anak, namun persyaratannya anak pertama mereka nanti harus di berikan ke kuil tersebut. Kemudian anak-anak tersebut diberikan kepada para penjahat berkedok dokter genetikan untuk di manipulasi penampilan fisiknya.
Tengkorak dari para bayi yang masih halus dan belum kuat ini, kemudian di ikat dengan baja agar tengkorak bayi tersebut “matang” sebelum waktunya, lalu di cangkul dengan pituitary gland
Pituary gland merupakan alat kelenjar otak spesial untuk manipulasi tengkorak manusia. Ia dapat mengontrol hormon dan menentukan ukuran, bentuk dan perkembangan seksual seorang anak. Jika gagal, hasilanya ialah para kawan yang menjadi para pengemis ini, para Kawan ini umumnya secara mental terbelakang dan membisu.
Ini merupakan kejahatan yang paling berat terhadap anak hanya demi mendapat uang. Bahkan lebih kejam dari seorang germo yang mengeksplotasi anak-anak untuk dijadikan pelacur, sungguh sulit dipercaya ada manusia yang begitu jauh melangkah hanya untuk mendapatkan uang.
Dan berita baiknya, walaupun terlambat saya ras, pemerintah Pakistan terus melacak eksploitasi para Kawan ini dan berjanji akan memberi naungan sebagai rehabilitasi kepada mereka .
Pertanyaannya sekarang, apakah para pemberi uang pada pengemis itu juga bersalah? Bukankah tumbuhnya kejahatan macam ini karena para mafia dan kepala pengemis itu terus mendapat uang dari modus ini, andai tidak ada lagi yang memberi uang tentulah “industri” ini akan mati, efeknya para penjahat itu akan berhenti memproduksi para “Kawan” ini.
Namun tampaknya sulit karena kepercayaan takhyul sudah terlalu melekat di masyarakat Gujarat sehingga bisnis ini terus hidup disamping itu siapa yang tega untuk menolak memberi kepada mereka.