Perusahaan anti-malware yang bermarkas di Finlandia, F-Secure telah mempediksikan bahwa spam mobile menggunakan SMS akan menjadi masalah di masa depan. Dalam jurnal Security Threat di kuarter pertama tahun 2009 milik F-Secure disebutkan bahwa akan ada SMS virus untuk pertama kalinya, dan eksploitasi jaringan social akan semakin bertambah di kuarter pertama 2009 ini.
F-Secure mendeskripsikan worm SymbOS/Yxe sebagai ancaman yang signifikan. Walaupun worm tersebut pernah terjadi di Cina, namun worm tersebut memiliki potensi untuk memberikan penyerangan yang sama di seluruh dunia. Worm SymbOS/Yxe tersebut menyebar melalui pengiriman SMS yang menjanjikan ‘tampilan yang seksi’, dengan link ke situs ‘jahat’, sehingga mendorong user untuk men-download malware tersebut.
“Tampilan seksi tersebut merupakan worm pesan text yang pertama kalinya terjadi. Worm tersebut juga pertama kalinya hadir di handphone, yang mampu mencegah pengecekan signature, yang biasa digunakan untuk mengamankan smartphone terbaru. Di balik worm tersebut, terdapat motif untuk mengumpulkan informasi dari ponsel untuk tujuan spamming. Spam mobile phone akan segera menjadi masalah besar, yang dapat terjadi di seluruh dunia dan di mana saja.” ulas Mikko Hypponen, kepala peneliti F-Secure.
“Sementara itu, untuk situs jejaring social kini juga menjadi target penyusup online. Ketika user menerima pesan via Facebook dari teman, user pasti mempercayai pesan tersebut benar-benar berasal dari nama teman yang tercantum. Dan ketika user mengikuti sebuah link ke video dan kemudian didorong untuk mengudapte player, maka mereka akan mudah jatuh ke penyerangan worm tersebut.” tambah Hypponen. Hal tersebut terbukti dengan hadirnnya worm Koobface di Facebook, dan Conficker yang menjadi top ancaman keamanan di kuarter pertama tahun 2009 ini.
F-Secure mendeskripsikan worm SymbOS/Yxe sebagai ancaman yang signifikan. Walaupun worm tersebut pernah terjadi di Cina, namun worm tersebut memiliki potensi untuk memberikan penyerangan yang sama di seluruh dunia. Worm SymbOS/Yxe tersebut menyebar melalui pengiriman SMS yang menjanjikan ‘tampilan yang seksi’, dengan link ke situs ‘jahat’, sehingga mendorong user untuk men-download malware tersebut.
“Tampilan seksi tersebut merupakan worm pesan text yang pertama kalinya terjadi. Worm tersebut juga pertama kalinya hadir di handphone, yang mampu mencegah pengecekan signature, yang biasa digunakan untuk mengamankan smartphone terbaru. Di balik worm tersebut, terdapat motif untuk mengumpulkan informasi dari ponsel untuk tujuan spamming. Spam mobile phone akan segera menjadi masalah besar, yang dapat terjadi di seluruh dunia dan di mana saja.” ulas Mikko Hypponen, kepala peneliti F-Secure.
“Sementara itu, untuk situs jejaring social kini juga menjadi target penyusup online. Ketika user menerima pesan via Facebook dari teman, user pasti mempercayai pesan tersebut benar-benar berasal dari nama teman yang tercantum. Dan ketika user mengikuti sebuah link ke video dan kemudian didorong untuk mengudapte player, maka mereka akan mudah jatuh ke penyerangan worm tersebut.” tambah Hypponen. Hal tersebut terbukti dengan hadirnnya worm Koobface di Facebook, dan Conficker yang menjadi top ancaman keamanan di kuarter pertama tahun 2009 ini.