Jenewa - Wabah flu H1N1 (flu babi) masih belum akan berakhir. Bahkan kini jumlah kasusnya terus melonjak secara global. Sejauh ini sudah 7.520 kasus flu H1N1 yang dikonfirmasi di dunia. Kasus-kasus itu terdapat di 34 negara.
Demikian data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir kantor berta Reuters.
Acting Wakil Dirjen WHO Keiji Fukuda mengatakan, hasil studi para pakar menunjukkan "jumlah signifikan orang" yang telah terjangkit virus ini. Namun mereka masih menunggu kepastian hasil tes laboratorium.
"Studi mereka juga menunjukkan bahwa virus cukup mudah ditularkan sehingga kami perkirakan akan melihat wabah level komunitas yang terus berlanjut dan penyebaran regional," kata Fukuda dalam pertemuan WHO di Jenewa mengenai kesiapan menghadapi pandemi.
Sejauh ini korban meninggal terbanyak tetap terjadi di Meksiko. Menurut pejabat-pejabat Meksiko, korban meninggal bertambah dua orang lagi pada Jumat, 15 Mei waktu setempat. Berarti hingga kini jumlah kematian telah mencapai 66 orang. Jumlah kasus yang telah dikonfirmasi di Meksiko sebanyak 2.829 kasus.
"Kami tidak tahu kapan ini akan teratasi," ujar Menteri Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova di depan pers.
Di Amerika Serikat (AS), jumlah kasus juga terus bertambah. Bahkan korban meninggal kini telah mencapai 5 orang dari sebelumnya tiga orang. Negara lain yang melaporkan kematian adalah Kanada dengan satu kematian dari total 449 kasus. Juga Costa Rica yang melaporkan satu kematian dari total 8 kasus.
Negara-negara lain yang melaporkan kasus flu H1N1 menurut WHO adalah:
Argentina (1), Australia (1), Austria (1), Belgia (1), Brasil (8), China (4), Kolombia (10), Kuba (3), Denmark (1), El Salvador (4), Finlandia (2), Prancis (14), Jerman (12), Guatemala (3), Irlandia (1), Israel (7), Italia (9), Jepang (4), Belanda (3), Selandia Baru (7), Norwegia (2), Panama (40), Polandia (1), Portugal (1), Korea Selatan (3), Spanyol (100), Swedia (2), Swiss (1), Thailand (2), dan Inggris (71).
detiknews