Peristiwa Kekerasan Terhadap Wartawan SCTV Oleh Satpam Bank Indonesia
Kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi dipelataran parkir Gedung C, Bank Indonesia (BI), kemarin (13/5) pada pukul 8.30 Wib.
Peristiwa terjadi terhadap seorang reporter SCTV, Carlos Pardede (31) saat bersama tim liputannya bermaksud meminta konfirmasi kepada Humas BI mengenai pencalonan Gubernur BI, Boediono menjadi calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada saat hendak memarkir mobil disekitar gedung , mobil yang dikendarai Carlos dan rekannya dihentikan oleh satpam yang diketahui bernama Marlon dan meminta agar menyerahkan KTP , namun permintaan tersebut ditolak oleh Carlos dan kawan-kawan karena mereka beranggapan sudah cukup dengan menunjukkan kartu identitas wartawan (kartu pers) mereka.
Satpam BI tetap memaksa meminta KTP Carlos dan rekannya, sehingga terjadi keributan, ditengah keributan muncul rekan-rekan satpam lain dalam jumlah yang cukup banyak. Disaat perang mulut terjadi, Marlon mendorong badan dan menyundul pelipis pelipis kiri Carlos, hingga robek dan berdarah.
Peristiwa ini membuat marah wartawan se-Jakarta. Ratusan wartawan langsung melakukan aksi unjuk rasa mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan anggota satuan pengaman BI terhadap Carlos Pardede.
Direktur Perencanaan Strategi dan Humas BI sehabis memberi keterangan juga menyatakan menyesal dengan kejadian tersebut, dan juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dan juga mengharap para wartawan untuk mengerti dan memahami dengan pengamanan diwilayah Gedung Bank Indonesia.
Kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi dipelataran parkir Gedung C, Bank Indonesia (BI), kemarin (13/5) pada pukul 8.30 Wib.
Peristiwa terjadi terhadap seorang reporter SCTV, Carlos Pardede (31) saat bersama tim liputannya bermaksud meminta konfirmasi kepada Humas BI mengenai pencalonan Gubernur BI, Boediono menjadi calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada saat hendak memarkir mobil disekitar gedung , mobil yang dikendarai Carlos dan rekannya dihentikan oleh satpam yang diketahui bernama Marlon dan meminta agar menyerahkan KTP , namun permintaan tersebut ditolak oleh Carlos dan kawan-kawan karena mereka beranggapan sudah cukup dengan menunjukkan kartu identitas wartawan (kartu pers) mereka.
Satpam BI tetap memaksa meminta KTP Carlos dan rekannya, sehingga terjadi keributan, ditengah keributan muncul rekan-rekan satpam lain dalam jumlah yang cukup banyak. Disaat perang mulut terjadi, Marlon mendorong badan dan menyundul pelipis pelipis kiri Carlos, hingga robek dan berdarah.
Peristiwa ini membuat marah wartawan se-Jakarta. Ratusan wartawan langsung melakukan aksi unjuk rasa mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan anggota satuan pengaman BI terhadap Carlos Pardede.
Direktur Perencanaan Strategi dan Humas BI sehabis memberi keterangan juga menyatakan menyesal dengan kejadian tersebut, dan juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dan juga mengharap para wartawan untuk mengerti dan memahami dengan pengamanan diwilayah Gedung Bank Indonesia.