Anggota geng motor di Kabupaten Garut semakin brutal dan liar. Bahkan mereka berperilaku di luar peri kemanusiaan, melakukan keonaran atau penyerangan membabi buta terhadap korban yang tidak bersalah.
"Seperti yang baru-baru ini menimpa pedagang ayam bakar di Jl Terusan Pahlawan atau Kampung Citeureup, dua orang korban mengalami luka parah akibat ditebas samurai oleh oknum gerombolan motor tersebut, yang umumnya terdiri kalangan remaja dan ada di antaranya siswa SMP," ungkap warga setempat, Usman, Sabtu (9/5).
Warga juga mengaku semalaman tidak bisa tidur karena berjaga melakukan pengintaian dari jauh karena mendapat informasi kampungnya akan kembali diserang geng motor. Namun, hingga Sabtu pagi tidak ada penyerangan apa pun.
"Mereka urakan dan umumnya membawa senjata tajam atau benda keras, yang kerap bergerombol berkeliling ke mana-mana sambil mencari gara-gara untuk dijadikan rival atau obyek penyerangannya," ungkap warga lainnya yang enggan disebut namanya.
Pentolan geng motor itu berdomisili secara menyebar dari berbagai strata masyarakat. Namun, umumnya terdiri kalangan pelajar serta mereka yang telah lama droup out (DO) dari sekolah. Hal itu dikatakannya.
Meski sering ditangkap polisi dan diamankan, namun hal itu tidak menjadikan mereka jera. Mereka malahan semakin meningkatkan kualitas kebrutalannya, yang kian meresahkan masyarakat, terutama warga di perkampungan atau desa. Hal itu diungkapkan warga lainnya.