Satu Kata Namanya, Kejam Nian Kelakuannya!
Seorang pria yang disebut sebagai anggota kelompok garis keras terkenal dan pakar alat peledak telah ditahan di Bangladesh, dalam suatu serangan yang menunjukkan bahwa istrinya berusaha meledakkan dirinya.
Batalyon Gerak Cepat, yang merupakan pasukan elit di negara itu, mengatakan bahwa mereka telah mengejar Mijan, 35 tahun, selama beberapa bulan. Namun mereka baru bisa melacak pria bernama tunggal itu di satu rumah pada Kamis malam.
"Dia adalah pakar bom terkenal dari kelompok Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB)," kata Mayor Shawkat Hossain, seorang juru bicara satuan polisi penjejak itu.
"Setelah penahanannya, dia mengatakan apa yang dilakukannya adalah suatu kode kata, dan kemudian istrinya meledakkan alat peledak berkekuatan tinggi di dalam rumah, yang menyebabkan tangannya putus. Itu adalah upaya serangan bunuh diri," ujarnya.
Dua anak mereka juga berada di dalam rumah tersebut juga terluka, katanya menambahkan.
Bangladesh yang mayoritas berpenduduk Muslim telah dihantam serangkaian serangan oleh kelompok-kelompok teror dalam beberapa tahun belakangan ini, termasuk 400 pengeboman yang dilakukan secara terkoordinasi dalam sehari pada tahun 2005. Serangan itu ditudingkan pada JMB.
Pada 2007, pemerintah yang didukung militer menjatuhi hukuman gantung enam tokoh JMB, termasuk pemimpin dan wakilnya. Tetapi polisi meyakini bahwa kelompok itu terbentuk kembali, dan beberapa di antaranya telah ditahan enam bulan lalu.
Seorang pria yang disebut sebagai anggota kelompok garis keras terkenal dan pakar alat peledak telah ditahan di Bangladesh, dalam suatu serangan yang menunjukkan bahwa istrinya berusaha meledakkan dirinya.
Batalyon Gerak Cepat, yang merupakan pasukan elit di negara itu, mengatakan bahwa mereka telah mengejar Mijan, 35 tahun, selama beberapa bulan. Namun mereka baru bisa melacak pria bernama tunggal itu di satu rumah pada Kamis malam.
"Dia adalah pakar bom terkenal dari kelompok Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB)," kata Mayor Shawkat Hossain, seorang juru bicara satuan polisi penjejak itu.
"Setelah penahanannya, dia mengatakan apa yang dilakukannya adalah suatu kode kata, dan kemudian istrinya meledakkan alat peledak berkekuatan tinggi di dalam rumah, yang menyebabkan tangannya putus. Itu adalah upaya serangan bunuh diri," ujarnya.
Dua anak mereka juga berada di dalam rumah tersebut juga terluka, katanya menambahkan.
Bangladesh yang mayoritas berpenduduk Muslim telah dihantam serangkaian serangan oleh kelompok-kelompok teror dalam beberapa tahun belakangan ini, termasuk 400 pengeboman yang dilakukan secara terkoordinasi dalam sehari pada tahun 2005. Serangan itu ditudingkan pada JMB.
Pada 2007, pemerintah yang didukung militer menjatuhi hukuman gantung enam tokoh JMB, termasuk pemimpin dan wakilnya. Tetapi polisi meyakini bahwa kelompok itu terbentuk kembali, dan beberapa di antaranya telah ditahan enam bulan lalu.