Sungguh miris mendengar hasil penelitian lembaga PBB untuk anak-anak, Unicef di Indonesia. Sebanyak 25 persen anak-anak perempuan yang disurvei mengaku pernah diperkosa.
"2/3 laki-laki dan 1/3 perempuan yang disurvei di NTB 2002, mengaku telah mengalami pemukulan. Sementara 1/4 dari anak perempuan yang menjadi responden mengaku diperkosa," ungkap Deputi Kepala Unicef di Indonesia Marcoluigi Corsi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).
Dari hasil kajian membuktikan bahwa, kekerasan terhadap anak masih terjadi tanpa melihat usia, gender, suku bangsa dan latar belakang ekonomi.
Kajian itu diperkuat dengan hasil penelitian di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara 2006, bahwa 80 persen buruh menggunakan hukuman fisik dan melakukan kekerasan verbal kepada anak-anak.
Bersama dukungan DPR, Unicef berkomitmen untuk mengajak masyarakat menghentikan aksi kekerasan terhadap anak. Pasalnya, kekerasan terhadap anak-anak sangat berisiko timbulnya depresi dan keinginan bunuh diri.
"Kita harus menyuarakan argumentasi bahwa kekerasan terhadap anak merupakan pelanggaran atas hak-hak anak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi," ujarnya. bpost
"2/3 laki-laki dan 1/3 perempuan yang disurvei di NTB 2002, mengaku telah mengalami pemukulan. Sementara 1/4 dari anak perempuan yang menjadi responden mengaku diperkosa," ungkap Deputi Kepala Unicef di Indonesia Marcoluigi Corsi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).
Dari hasil kajian membuktikan bahwa, kekerasan terhadap anak masih terjadi tanpa melihat usia, gender, suku bangsa dan latar belakang ekonomi.
Kajian itu diperkuat dengan hasil penelitian di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara 2006, bahwa 80 persen buruh menggunakan hukuman fisik dan melakukan kekerasan verbal kepada anak-anak.
Bersama dukungan DPR, Unicef berkomitmen untuk mengajak masyarakat menghentikan aksi kekerasan terhadap anak. Pasalnya, kekerasan terhadap anak-anak sangat berisiko timbulnya depresi dan keinginan bunuh diri.
"Kita harus menyuarakan argumentasi bahwa kekerasan terhadap anak merupakan pelanggaran atas hak-hak anak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi," ujarnya. bpost