Geng cewek di Inggris ternyata tidak kalah sadis dari rekan-rekan pria mereka. Untuk menyerang pesaingnya, sebuah kelompok kriminal cewek menghancurkan tiga rumah di London dengan bom yang mereka buat berdasarkan panduan di internet.
Insiden yang terjadi Rabu itu telah menewaskan Emad Qureshi (26) asal Pakistan yang menghuni salah satu rumah bergaya Victoria itu. Sementara sang target Charlotte Anderson (17) harus dirawat di rumah sakit akibat luka bakar serius di sekujur tubuh. Demikian dilaporkan situs harian The Telegraph.
Para ahli mengatakan kepada polisi bahwa kemungkinan cairan mudah menguap yang belum teridentifikasi itulah yang menyebabkan ledakan. Penyelidik federal Inggris, Scotland Yard telah melakukan penyelidikan pembunuhan dan memburu geng cewek yang diyakini berseteru dengan Charlotte.
Menurut cerita saksi yang dikutip The Telegraph, Charlotte pindah ke rumah itu dari Newcastle enam bulan lalu. Ia kemudian berpacaran dengan seorang pemuda lokal dan ini membuat ia bertengkar dengan dua gadis yang tinggal di lingkungan yang sama.
Menurut sumber di kepolisian, ada beberapa kemungkinan tentang bahan peledak itu. Salah satunya adalah bom itu merupakan racikan mereka sendiri dengan panduan dari internet. Metode membuat bom cair ini banyak beredar di internet.
"Kami telah melihat dalam beberapa pengadilan terorisme bahwa banyak hal semacam itu di internet. Namun yang luar biasa dan sangat mengganggu pikiran adalah bahwa geng cewek mencoba menyelesaikan urusan dengan cara yang begitu tragis," kata sumber itu.
Sampai saat ini polisi masih menduga cairan itu adalah methy ethyl ketone yang bisa berupa cairan ungu. Cairan ini bisa membakar dengan sangat hebat apabila terkonsentrasi dalam bentuk uap.
Dalam jumpa pers di Harrow, Kepala Detektif Colin Sutton membenarkan bahwa Charlotte yang tinggal di rumah 21 Stanley Road itu merupakan sasaran serangan.
Charlotte menelepon polisi sekitar pukul 11.00 waktu setempat bahwa ada sekelompok gadis berusia 16-17 tahun membuat keributan di depan rumahnya. Namun kemudian ia kembali melapor bahwa para pengganggu itu pergi. Waktu itu Charlotte tidak memberitahukan soal cairan ungu di kotak surat itu. Namun ada tetangga yang mengatakan melihat cairan unggu itu dituangkan ke kotak surat.
Semula para penyelidik yakin bahwa ledakan itu akibat kebocoran gas, namun para teknisi tidak menemukan kerusakan apapun pada saluran gas utama. Bahkan rumah nomor 21 itu tidak punya saluran gas.
"Kami belum menolak kemungkinan ledakan gas, tetapi para ahli sudah mengatakan itu bukan penyebab ledakan. Cuma, kami senang bahwa insiden ini tidak terkait organisasi atau aktivitas terorisme di sini," kata Sutton.
Bom cair itu punya daya ledak kuat dan menimbulkan kerusakan sampai sekitar 60 meter. Rumah nomor 19 dan dua flat di nomor 21 rusak berat. Sedangkan rumah nomor 23 rusak sebagian.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 21.30. Charlotte berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumahnya oleh para tetangga yang menggali dengan tangan kosong. Ia langsung dilarikan ke Chelsea and Westminster Hospital dengan luka bakar hebat. Sekarang kondisinya sudah stabil. Sedangkan jenazah Qureshi yang baru saja menyelesaikan studi pascasarjana di bidang komputer ditemukan oleh pasukan pemaadam kebakaran.
Andrew Haynes, tetangga yang mengangkat Charlotte dari reruntuhan itu mengatakan, "Dia dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar hebat, tetapi saya dengar dia sadar dan membaik, bisa bicara sedikit dan bisa minum," katanya.
Andrew mengungkapkan rumor yang beredar di lingkungan itu bahwa Charlotte dan beberapa gadis di sekitar sini rebutan cowok. "Dia masih 17 tahun, bukan kah itu yang selalu dipertengkarkan gadis seusianya," kata Andrew.
Menurut Andrew, Charlotte tinggal di lingkungan itu sejak enam bulan lalu dan saat ini ia mulai mengenal orang-orang di sekitarnya. Andrew tidak yakin Charlotte sedang berpacaran serius dengan cowok itu. Mereka diketahui baru jalan bareng sejak dua atau tiga pekan lalu. "Pacarnya sekarang terus menungguinya di rumah sakit," kata Andrew.
Selama ini Charlotte sedang dipelihara oleh badan sosial dan tinggal sendirian di lantai dasar flat nomor 21 itu. Sang ibu sekarang sedang menuju London dari Newcastle untuk menemaninya di rumah sakit. May2008
Insiden yang terjadi Rabu itu telah menewaskan Emad Qureshi (26) asal Pakistan yang menghuni salah satu rumah bergaya Victoria itu. Sementara sang target Charlotte Anderson (17) harus dirawat di rumah sakit akibat luka bakar serius di sekujur tubuh. Demikian dilaporkan situs harian The Telegraph.
Para ahli mengatakan kepada polisi bahwa kemungkinan cairan mudah menguap yang belum teridentifikasi itulah yang menyebabkan ledakan. Penyelidik federal Inggris, Scotland Yard telah melakukan penyelidikan pembunuhan dan memburu geng cewek yang diyakini berseteru dengan Charlotte.
Menurut cerita saksi yang dikutip The Telegraph, Charlotte pindah ke rumah itu dari Newcastle enam bulan lalu. Ia kemudian berpacaran dengan seorang pemuda lokal dan ini membuat ia bertengkar dengan dua gadis yang tinggal di lingkungan yang sama.
Menurut sumber di kepolisian, ada beberapa kemungkinan tentang bahan peledak itu. Salah satunya adalah bom itu merupakan racikan mereka sendiri dengan panduan dari internet. Metode membuat bom cair ini banyak beredar di internet.
"Kami telah melihat dalam beberapa pengadilan terorisme bahwa banyak hal semacam itu di internet. Namun yang luar biasa dan sangat mengganggu pikiran adalah bahwa geng cewek mencoba menyelesaikan urusan dengan cara yang begitu tragis," kata sumber itu.
Sampai saat ini polisi masih menduga cairan itu adalah methy ethyl ketone yang bisa berupa cairan ungu. Cairan ini bisa membakar dengan sangat hebat apabila terkonsentrasi dalam bentuk uap.
Dalam jumpa pers di Harrow, Kepala Detektif Colin Sutton membenarkan bahwa Charlotte yang tinggal di rumah 21 Stanley Road itu merupakan sasaran serangan.
Charlotte menelepon polisi sekitar pukul 11.00 waktu setempat bahwa ada sekelompok gadis berusia 16-17 tahun membuat keributan di depan rumahnya. Namun kemudian ia kembali melapor bahwa para pengganggu itu pergi. Waktu itu Charlotte tidak memberitahukan soal cairan ungu di kotak surat itu. Namun ada tetangga yang mengatakan melihat cairan unggu itu dituangkan ke kotak surat.
Semula para penyelidik yakin bahwa ledakan itu akibat kebocoran gas, namun para teknisi tidak menemukan kerusakan apapun pada saluran gas utama. Bahkan rumah nomor 21 itu tidak punya saluran gas.
"Kami belum menolak kemungkinan ledakan gas, tetapi para ahli sudah mengatakan itu bukan penyebab ledakan. Cuma, kami senang bahwa insiden ini tidak terkait organisasi atau aktivitas terorisme di sini," kata Sutton.
Bom cair itu punya daya ledak kuat dan menimbulkan kerusakan sampai sekitar 60 meter. Rumah nomor 19 dan dua flat di nomor 21 rusak berat. Sedangkan rumah nomor 23 rusak sebagian.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 21.30. Charlotte berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumahnya oleh para tetangga yang menggali dengan tangan kosong. Ia langsung dilarikan ke Chelsea and Westminster Hospital dengan luka bakar hebat. Sekarang kondisinya sudah stabil. Sedangkan jenazah Qureshi yang baru saja menyelesaikan studi pascasarjana di bidang komputer ditemukan oleh pasukan pemaadam kebakaran.
Andrew Haynes, tetangga yang mengangkat Charlotte dari reruntuhan itu mengatakan, "Dia dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar hebat, tetapi saya dengar dia sadar dan membaik, bisa bicara sedikit dan bisa minum," katanya.
Andrew mengungkapkan rumor yang beredar di lingkungan itu bahwa Charlotte dan beberapa gadis di sekitar sini rebutan cowok. "Dia masih 17 tahun, bukan kah itu yang selalu dipertengkarkan gadis seusianya," kata Andrew.
Menurut Andrew, Charlotte tinggal di lingkungan itu sejak enam bulan lalu dan saat ini ia mulai mengenal orang-orang di sekitarnya. Andrew tidak yakin Charlotte sedang berpacaran serius dengan cowok itu. Mereka diketahui baru jalan bareng sejak dua atau tiga pekan lalu. "Pacarnya sekarang terus menungguinya di rumah sakit," kata Andrew.
Selama ini Charlotte sedang dipelihara oleh badan sosial dan tinggal sendirian di lantai dasar flat nomor 21 itu. Sang ibu sekarang sedang menuju London dari Newcastle untuk menemaninya di rumah sakit. May2008