Koruptor Lebih Berdosa Ketimbang Pelacur

LAMONGAN, BPOST - Pegawai pemerintah harus memiliki tata karma, sikap dan tingkah laku yang baik. Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, KH Abdul Ghafur pada acara pembinaan mental pegawai di Lamongan, Jumat (30/5), mengatakan tidak jujur dalam pekerjaan seperti korupsi dosanya lebih besar dari pada dosa pelacur selama 70 tahun.

"Namun sebaliknya apabila dalam keseharian pegawai mau jujur dalam bekerja pahalanya melebihi pahala ibadah selama 70 tahun," kata Ghafur yang juga Ketua Forum Pondok Pesantren berbasis agrobisnis .

Menurut Ghafur, seorang muslim sejati dapat dikatakan baik, ketika dirinya mau memerhatikan, dan menolong sesama yang sedang kesusahan. Tata krama dan perilaku baik merupakan faktor utama manusia diterima surga. Ibadah berguna untuk memperbaiki tata krama manusia.

"Allah menciptakan neraka karena surga tidak mau menerima manusia berperilaku buruk dan tidak memiliki tata karma. Beruntung bila seseorang memiliki tata krama yang baik dan berperilaku baik pula karena Allah sangat mencintainya," ujarnya.

Wakil Bupati Lamongan, Tsalits Fahmi berpendapat selayaknya pembinaan mental untuk siraman rohani bagi pegawai pemerintah dilakukan setiap minggu. Pegawai pemerintah akan selalu ingat menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan tepat dan melalui siraman roh ani diharapkan mengurangi penyelewengan.

Seorang pegawai pemerintah ketika ingin jadi teladan harus mengendalikan hawa nafsu yang mengarah pada keburukan, dan melakukan pekerjaan dengan baik dan jujur. "Melakukan kebaikan lebih mudah dari pada melakukan keburukan. Namun untuk dapat istiqomah dan bisa berkelanjutan sangatlah susah karena dalam diri manusia terdapat nafsu baik dan nafsu buruk," kata Tsalits.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris