Seorang wartawan asal Inggris, Alexander Smith (30), tewas terempas dari lantai 21 Apartemen Taman Rasuna, Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Pria yang bekerja di kantor berita Asia Works International ini terjun sambil memeluk laptop.
Hingga semalam, Polsektro Setiabudi yang menyelidiki kematian Smith belum memastikan apakah kejadian terebut kasus bunuh diri, kecelakaan, atau pembunuhan. Namun, Kapolsektro Setiabudi Kompol Suwondo Nainggolan menyatakan bahwa polisi mendapati tempat tinggal Smith di lantai 21 dalam keadaan terkunci. "Terpaksa kita dobrak," katanya.
Polisi juga belum mengetahui data yang tersimpan di laptop Smith. Pasalnya, polisi mendapati komputer jinjing itu hancur. Menurut seorang wartawan kantor berita asing, belakangan Smith sering bertugas ke luar Jakarta.
Keterangan yang dihimpun Warta Kota menyebutkan Smith terempas dari teras kamarnya sekitar pukul 13.00. Menurut Unik (26), sopir pribadi seorang penghuni apartemen, pria bule yang belakangan ia ketahui sebagai Smith itu terjatuh dari ketinggian sekitar 60 meter.
Saat terempas, Smith mengenakan celana warna cokelat muda dan membawa laptop. "Laptopnya dipeluk, kakinya naik ke pot, tapi badannya sudah ditutupi koran, jadi nggak kelihatan pakai baju apa," ujarnya. Ia menambahkan, kejadian itu membuat para penghuni apartemen heboh.
Tubuh Smith melayang dan mendarat di playground, persisnya di sebuah taman kecil, dalam posisi tertelungkup. Tubuh Smith sempat menghantam canopi di lantai lima. Adapun playground tersebut sejajar dengan lantai lima dan dapat diakses dari ke-17 tower pada Apartemen Taman Rasuna. Di playground ini terdapat antara lain kolam renang dan arena bermain anak-anak.
Lebih jauh, Kapolsektro Setiabudi Kompol Suwondo Nainggolan mengatakan bahwa polisi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Smith. Sedangkan saksi mata yang dimintai keterangan mengaku tidak mendengar suara teriakan saat Smith terjun.
Meski demikian, hingga semalam polisi juga belum bisa menentukan penyebab tewasnya Smith. "Kami belum bisa memastikan penyebab korban jatuh, harus tunggu hasil otopsi," ujar Suwondo. Secara terpisah, ahli forensik dr Mun'im Idries mengatakan ada dugaan Smith mengonsumi narkoba sebelum jatuh.
Kemarin siang, empat orang yang mengaku rekan Smith datang ke lokasi. Dua dari keempat orang itu adalah dua bule terdiri atas seorang pria dan seorang wanita. Si wanita bule tersebut menangis. "I don't wanna say a word (saya tidak mau bicara satu kata pun)," ujarnya.
Mereka menolak berkomentar dan bergegas menuju mobil Opel Blazer warna hitam. Pada kaca mobil itu tertempel stiker parkir gedung Deutsche Bank di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kantor Asia Works International ada di lantai 16 gedung itu.
Keempat orang tersebut lantas ikut polisi ke Mapolsektro Setiabudi untuk dimintai keterangan. Menurut Suwondo, keempat orang tersebut adalah rekan Smith. "Tidak ada keluarganya, semua temannya," katanya. Jenazah Smith kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RSCM.
Seorang wartawan kantor berita internasional yang menolak namanya dipublikasikan mengatakan bahwa wartawan Asia Works di Indonesia hanya ada dua, yakni Alexander Smith dan Tim Beagle. "Dia (Tim Beagle) bosnya Smith, tapi sekarang sedang stres berat dan tidak mau dihubungi," ujarnya kepada Warta Kota, semalam.
Pantauan Warta Kota, tidak ada ceceran darah di lokasi jatuhnya Smith. Namun beberapa lembar kain putih digunakan menutupi lokasi tempat korban jatuh. Smith tinggal di unit 21A di lantai 21 pada tower 15 (Cempaka). bjms
Hingga semalam, Polsektro Setiabudi yang menyelidiki kematian Smith belum memastikan apakah kejadian terebut kasus bunuh diri, kecelakaan, atau pembunuhan. Namun, Kapolsektro Setiabudi Kompol Suwondo Nainggolan menyatakan bahwa polisi mendapati tempat tinggal Smith di lantai 21 dalam keadaan terkunci. "Terpaksa kita dobrak," katanya.
Polisi juga belum mengetahui data yang tersimpan di laptop Smith. Pasalnya, polisi mendapati komputer jinjing itu hancur. Menurut seorang wartawan kantor berita asing, belakangan Smith sering bertugas ke luar Jakarta.
Keterangan yang dihimpun Warta Kota menyebutkan Smith terempas dari teras kamarnya sekitar pukul 13.00. Menurut Unik (26), sopir pribadi seorang penghuni apartemen, pria bule yang belakangan ia ketahui sebagai Smith itu terjatuh dari ketinggian sekitar 60 meter.
Saat terempas, Smith mengenakan celana warna cokelat muda dan membawa laptop. "Laptopnya dipeluk, kakinya naik ke pot, tapi badannya sudah ditutupi koran, jadi nggak kelihatan pakai baju apa," ujarnya. Ia menambahkan, kejadian itu membuat para penghuni apartemen heboh.
Tubuh Smith melayang dan mendarat di playground, persisnya di sebuah taman kecil, dalam posisi tertelungkup. Tubuh Smith sempat menghantam canopi di lantai lima. Adapun playground tersebut sejajar dengan lantai lima dan dapat diakses dari ke-17 tower pada Apartemen Taman Rasuna. Di playground ini terdapat antara lain kolam renang dan arena bermain anak-anak.
Lebih jauh, Kapolsektro Setiabudi Kompol Suwondo Nainggolan mengatakan bahwa polisi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Smith. Sedangkan saksi mata yang dimintai keterangan mengaku tidak mendengar suara teriakan saat Smith terjun.
Meski demikian, hingga semalam polisi juga belum bisa menentukan penyebab tewasnya Smith. "Kami belum bisa memastikan penyebab korban jatuh, harus tunggu hasil otopsi," ujar Suwondo. Secara terpisah, ahli forensik dr Mun'im Idries mengatakan ada dugaan Smith mengonsumi narkoba sebelum jatuh.
Kemarin siang, empat orang yang mengaku rekan Smith datang ke lokasi. Dua dari keempat orang itu adalah dua bule terdiri atas seorang pria dan seorang wanita. Si wanita bule tersebut menangis. "I don't wanna say a word (saya tidak mau bicara satu kata pun)," ujarnya.
Mereka menolak berkomentar dan bergegas menuju mobil Opel Blazer warna hitam. Pada kaca mobil itu tertempel stiker parkir gedung Deutsche Bank di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kantor Asia Works International ada di lantai 16 gedung itu.
Keempat orang tersebut lantas ikut polisi ke Mapolsektro Setiabudi untuk dimintai keterangan. Menurut Suwondo, keempat orang tersebut adalah rekan Smith. "Tidak ada keluarganya, semua temannya," katanya. Jenazah Smith kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RSCM.
Seorang wartawan kantor berita internasional yang menolak namanya dipublikasikan mengatakan bahwa wartawan Asia Works di Indonesia hanya ada dua, yakni Alexander Smith dan Tim Beagle. "Dia (Tim Beagle) bosnya Smith, tapi sekarang sedang stres berat dan tidak mau dihubungi," ujarnya kepada Warta Kota, semalam.
Pantauan Warta Kota, tidak ada ceceran darah di lokasi jatuhnya Smith. Namun beberapa lembar kain putih digunakan menutupi lokasi tempat korban jatuh. Smith tinggal di unit 21A di lantai 21 pada tower 15 (Cempaka). bjms