KASUS penganiayaan suami kepada istri masih sering dijumpai. Misalnya, yang dilakukan Moch. Munir, 38, warga Blega, Bangkalan. Dia tega merobek kemaluan istrinya, Musyarofah, 24.
Meski demikian, tidak ada raut penyesalan di wajah pria yang tinggal di rumah kos Jl Asem Mulya itu. "Saya masih jengkel kepada dia (Musyarofah). Tapi, ya tetap pingin kumpul," ujarnya.
Di hadapan penyidik, Munir mengaku sering cekcok dengan istrinya. Bahkan, sudah sembilan bulan mereka pisah ranjang. Munir memilih kos di Asem Mulya, sedangkan sang istri di rumah orang tuanya di kawasan Tembok Dukuh. "Dia itu ngambekan. Saya sering emosional," ungkap Munir.
Kemarahan Munir akhirnya memuncak pada Selasa (20/5) sore gara-gara istrinya menolak ketika diajak berhubungan badan. Pukul 17.30, dia pun berniat menemui istrinya. "Saya memang tak ingin bertemu. Makanya, pintu sengaja kami kunci," kata Mis, panggilan Musyarofah, ketika ditemui di rumahnya kemarin (21/5).
Dalam kondisi marah, Munir terus berusaha menemui istrinya itu. Karena tak dibukakan pintu, dia nekat masuk dengan cara naik ke lantai dua. Munir akhirnya berhasil masuk dan mengagetkan Mis. Apalagi, waktu itu dia baru keluar kamar mandi dan hanya membalut tubuhnya dengan handuk. "Saya habis mandi. Kebetulan saya hendak salat Magrib," ungkapnya.
Karena tidak bisa menahan emosi, Munir kala itu langsung menjambak Mis dan membenturkan kepala istrinya ke tempat tidur. "Dia terus berusaha menindih," ujarnya.
Mis kemudian terjatuh. Saat tersungkur, Munir langsung mendekap Mis dari belakang. Dengan tega, Munir memasukkan tiga jarinya ke dalam (maaf) kemaluan istrinya. "Saya tidak ingat lagi. Tapi, yang saya tahu, banyak darah mengucur keluar," jelasnya.
Dalam kondisi tak berdaya dan kesakitan, Mis hanya bisa berteriak minta tolong. Kebetulan, salah seorang tetangganya mendengar teriakan itu dan langsung datang. Munir kabur begitu tahu teriakan istrinya mengundang para tetangga."Saya langsung dibawa ke Rumah Sakit Adi Husada," kata Mis.
Hingga kemarin, Mis masih terlihat kesulitan berjalan. Gara-gara robek, kemaluannya harus dijahit. Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bubutan. "Baru tadi pagi saya laporkan," tegasnya.
Mis -yang merupakan istri ketiga Munir- sebenarnya sudah sering minta cerai. Menurut dia, Munir adalah sosok suami yang kasar dan sering marah-marah. "Saya sudah minta cerai. Tapi, dia terus mengejar saya," ungkapnya. (ded/fat)
Sumber : www.jawapos.com
Meski demikian, tidak ada raut penyesalan di wajah pria yang tinggal di rumah kos Jl Asem Mulya itu. "Saya masih jengkel kepada dia (Musyarofah). Tapi, ya tetap pingin kumpul," ujarnya.
Di hadapan penyidik, Munir mengaku sering cekcok dengan istrinya. Bahkan, sudah sembilan bulan mereka pisah ranjang. Munir memilih kos di Asem Mulya, sedangkan sang istri di rumah orang tuanya di kawasan Tembok Dukuh. "Dia itu ngambekan. Saya sering emosional," ungkap Munir.
Kemarahan Munir akhirnya memuncak pada Selasa (20/5) sore gara-gara istrinya menolak ketika diajak berhubungan badan. Pukul 17.30, dia pun berniat menemui istrinya. "Saya memang tak ingin bertemu. Makanya, pintu sengaja kami kunci," kata Mis, panggilan Musyarofah, ketika ditemui di rumahnya kemarin (21/5).
Dalam kondisi marah, Munir terus berusaha menemui istrinya itu. Karena tak dibukakan pintu, dia nekat masuk dengan cara naik ke lantai dua. Munir akhirnya berhasil masuk dan mengagetkan Mis. Apalagi, waktu itu dia baru keluar kamar mandi dan hanya membalut tubuhnya dengan handuk. "Saya habis mandi. Kebetulan saya hendak salat Magrib," ungkapnya.
Karena tidak bisa menahan emosi, Munir kala itu langsung menjambak Mis dan membenturkan kepala istrinya ke tempat tidur. "Dia terus berusaha menindih," ujarnya.
Mis kemudian terjatuh. Saat tersungkur, Munir langsung mendekap Mis dari belakang. Dengan tega, Munir memasukkan tiga jarinya ke dalam (maaf) kemaluan istrinya. "Saya tidak ingat lagi. Tapi, yang saya tahu, banyak darah mengucur keluar," jelasnya.
Dalam kondisi tak berdaya dan kesakitan, Mis hanya bisa berteriak minta tolong. Kebetulan, salah seorang tetangganya mendengar teriakan itu dan langsung datang. Munir kabur begitu tahu teriakan istrinya mengundang para tetangga."Saya langsung dibawa ke Rumah Sakit Adi Husada," kata Mis.
Hingga kemarin, Mis masih terlihat kesulitan berjalan. Gara-gara robek, kemaluannya harus dijahit. Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bubutan. "Baru tadi pagi saya laporkan," tegasnya.
Mis -yang merupakan istri ketiga Munir- sebenarnya sudah sering minta cerai. Menurut dia, Munir adalah sosok suami yang kasar dan sering marah-marah. "Saya sudah minta cerai. Tapi, dia terus mengejar saya," ungkapnya. (ded/fat)
Sumber : www.jawapos.com