Ini peringatan bagi orang-orang yang suka mengoleksi film porno di ponsel karena bisa mempengaruhi kejiwaan. Paling tidak, ini terbukti pada Erwin Ronaldo Panjaitan (27), guru yang mencabuli dan melecehkan muridnya di depan kelas beberapa waktu lalu. Ya, pak guru itu paling suka mengoleksi adegan porno dalam HP-nya.
Kebiasaan buruk Erwin terungkap saat ia menjalani pemeriksaan di Polsek Pandan. Guru yang mengajar di sekolah dasar (SD) di Desa Sipan, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah ini mengaku suka mengoleksi adegan porno dalam ponselnya.
Soal kegemaran Erwin mengoleksi film porno di ponsel ini juga diakui Kapolsek Pandan, AKP Kamdani, kemarin. Kamdani juga menuturkan kalau Erwin mengaku sulit mengendalikan birahinya jika sudah menonton adegan-adegan seronok di ponselnya sendiri.
"Di HP-nya isinya juga itu-itu (film porno)," kata AKP Kamdani.
Masalanya, saat mengajar pun Erwin melihat adegan itu. Alhasil, murid-muridnya jadi korban.
Saat diperiksa polisi pun, pria yang sebelumnya diketahui menetap di Perumnas Mandala, Medan ini juga mengaku sering pergi ke tempat-tempat wanita penghibur. "Dia sering ke tempat-tempat nggak jelas itu. Tapi dia ada pacar kok," kata AKP Kamdani.
Soal adanya indikasi kelainan jiwa pada Erwin, dibantah AKP Kamdani. Karena sesuai pemeriksaan, Erwin dinyatakan sehat secara kejiwaan. "Sudah diperiksa. Kelainan (kejiwaan) nggak ada. Memang muridnya itu meski kecil tapi cantik," kata AKP Kamdani.
Setelah hasil pemeriksaan kejiwaan tersebut, Erwin pun terancam menghadapi hukuman berat karena sudah beberapa kali memaksa murid perempuannya melakukan oral seks di depan kelas. Bahkan, aksi itu dilakukan di hadapan murid-muridnya yang lain selama kurang lebih satu tahun.
Berkas Erwin, menurut AKP Kamdani kemungkinan akan selesai dan dikirim ke Kejaksaan pada Minggu 30 November 2008. "Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan sudah dikirim ke Kejaksaan. Minggu depan sudah selesai," jelasnya.
Kebiasaan buruk Erwin terungkap saat ia menjalani pemeriksaan di Polsek Pandan. Guru yang mengajar di sekolah dasar (SD) di Desa Sipan, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah ini mengaku suka mengoleksi adegan porno dalam ponselnya.
Soal kegemaran Erwin mengoleksi film porno di ponsel ini juga diakui Kapolsek Pandan, AKP Kamdani, kemarin. Kamdani juga menuturkan kalau Erwin mengaku sulit mengendalikan birahinya jika sudah menonton adegan-adegan seronok di ponselnya sendiri.
"Di HP-nya isinya juga itu-itu (film porno)," kata AKP Kamdani.
Masalanya, saat mengajar pun Erwin melihat adegan itu. Alhasil, murid-muridnya jadi korban.
Saat diperiksa polisi pun, pria yang sebelumnya diketahui menetap di Perumnas Mandala, Medan ini juga mengaku sering pergi ke tempat-tempat wanita penghibur. "Dia sering ke tempat-tempat nggak jelas itu. Tapi dia ada pacar kok," kata AKP Kamdani.
Soal adanya indikasi kelainan jiwa pada Erwin, dibantah AKP Kamdani. Karena sesuai pemeriksaan, Erwin dinyatakan sehat secara kejiwaan. "Sudah diperiksa. Kelainan (kejiwaan) nggak ada. Memang muridnya itu meski kecil tapi cantik," kata AKP Kamdani.
Setelah hasil pemeriksaan kejiwaan tersebut, Erwin pun terancam menghadapi hukuman berat karena sudah beberapa kali memaksa murid perempuannya melakukan oral seks di depan kelas. Bahkan, aksi itu dilakukan di hadapan murid-muridnya yang lain selama kurang lebih satu tahun.
Berkas Erwin, menurut AKP Kamdani kemungkinan akan selesai dan dikirim ke Kejaksaan pada Minggu 30 November 2008. "Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan sudah dikirim ke Kejaksaan. Minggu depan sudah selesai," jelasnya.