Seorang lelaki di Inggris tega memperkosa dua anak kandungnya sendiri hingga hamil sebanyak 19 kali. Tindakan bejatnya ini baru dilaporkan sang anak bulan Juni lalu, setelah 27 tahun lamanya mereka diperkosa dan disiksa.
Akibat tindakannya tersebut, Ia diganjar hukuman penjara setidaknya selama 19,5 tahun oleh pihak Pengadilan Sheffield Crown Court.
Lelaki yang identitasnya disembunyikan tersebut terbukti memperkosa kedua putrinya hingga mereka hamil dan melahirkan 9 orang anak. Dari sembilan belas kali kehamilan, lima kehamilan mengalami keguguran dan 5 kasus digugurkan dengan sengaja. Sementara dari sembilan anak yang hidup, tujuh di antaranya menderita kelainan genetik.
Diakui sang anak, pemerkosaan yang disertai dengan penyiksaan itu dimulai sejak tahun 1981. Dalam seminggu sang ayah bisa memperkosa sebanyak 3 kali disertai dengan pemukulan. Serangan itu terus berlangsung meskipun keduanya tengah hamil dan baru akan dihentikan bila sang anak melahirkan atau sakit. Jika mereka berusaha melawan, sang ayah akan memperlakukannya lebih buruk lagi. Mereka akan dipukul, ditendang bahkan dibakar dengan alat pemantik api.
Menanggapi hasil pengadilan, Pimpinan kepolisian South Yorkshire, Simon Torr merasa lega dengan keputusan sidang. Kini pihaknya tengah berupaya untuk mengembalikan mental kedua korban akibat kelakuan bejat sang ayah.
"Sejauh ini kami cukup puas dengan proses hukum yang dijalaninya. Namun permasalahan lain yang timbul adalah mengembalikan kondisi mental korban yang pasti membutuhkan waktu yang sangat lama," tuturnya.
http://conectique.com/get_updated/article.php?article_id=7115
Akibat tindakannya tersebut, Ia diganjar hukuman penjara setidaknya selama 19,5 tahun oleh pihak Pengadilan Sheffield Crown Court.
Lelaki yang identitasnya disembunyikan tersebut terbukti memperkosa kedua putrinya hingga mereka hamil dan melahirkan 9 orang anak. Dari sembilan belas kali kehamilan, lima kehamilan mengalami keguguran dan 5 kasus digugurkan dengan sengaja. Sementara dari sembilan anak yang hidup, tujuh di antaranya menderita kelainan genetik.
Diakui sang anak, pemerkosaan yang disertai dengan penyiksaan itu dimulai sejak tahun 1981. Dalam seminggu sang ayah bisa memperkosa sebanyak 3 kali disertai dengan pemukulan. Serangan itu terus berlangsung meskipun keduanya tengah hamil dan baru akan dihentikan bila sang anak melahirkan atau sakit. Jika mereka berusaha melawan, sang ayah akan memperlakukannya lebih buruk lagi. Mereka akan dipukul, ditendang bahkan dibakar dengan alat pemantik api.
Menanggapi hasil pengadilan, Pimpinan kepolisian South Yorkshire, Simon Torr merasa lega dengan keputusan sidang. Kini pihaknya tengah berupaya untuk mengembalikan mental kedua korban akibat kelakuan bejat sang ayah.
"Sejauh ini kami cukup puas dengan proses hukum yang dijalaninya. Namun permasalahan lain yang timbul adalah mengembalikan kondisi mental korban yang pasti membutuhkan waktu yang sangat lama," tuturnya.
http://conectique.com/get_updated/article.php?article_id=7115
