Korban dan Pemesan juga Asal Indonesia
Dua pembunuh bayaran ditembak mati oleh polisi Malaysia. Mereka ternyata sering membunuh orang-orang Indonesia asal Jawa Timur dan pemesannya pun ternyata orang Jawa Timur juga. Ini dilakukan karena alasan utang-piutang dan perebutan wanita.
’’Namanya adalah Mat Shaari dan Andi. Keduanya orang Madura yang memang sudah dikenal sebagai pembunuh bayaran. Sangat meresahkan warga Jawa Timur di Malaysia karena yang banyak menjadi korban pembunuhannya ialah orang Jawa Timur juga,’’ kata Direktur Indonesian Sosiology Research, Khairudin Harahap, di Kuala Lumpur.
’’Dengan bayaran 5.000, 3.000, atau 7.000 ringgit mereka bersedia membunuh sesama warga Indonesia atau warga Jawa Timur dan Madura di Malaysia,’’ kata Khairudin.
”Biasanya, mereka memberikan tanda X merah di rumah calon korban. Ada banyak geng pembunuh bayaran dari Jawa Timur yang sering menimbulkan perang saudara dan merugikan kita semua di Malaysia,’’ tambah dia.
Geng-geng pembunuh bayaran ini juga yang membuka atau menjadi bandar perjudian di daerah bedeng (kongsi) pekerja Jawa Timur atau Madura.
Dulu, pembunuh bayaran membunuh dengan menggunakan celurit tapi belakangan ini mereka sudah menggunakan senjata api untuk membunuh korbannya.
Media massa Malaysia, memberitakan dua WNI diduga merupakan pembunuh bayaran telah ditembak mati di Kampung Tengah, Puchong, Rabu, sekitar pukul 12.20.
Ketua polisi Selangor Khalid Abu Bakar menceritakan kronologisnya. Kedua WNI itu sedang mengendarai motor di pinggir sungai dan dicurigai usai membuang mayat korban. Polisi kemudian meminta mereka berhenti tapi mereka melepaskan tembakan sebanyak tiga kali. Polisi Malaysia membalas tembakan dan mengenai keduanya sehingga mati di tempat. Dari korban, polisi Malaysia menemukan sepucuk pistol otomatis Smith and Wesson 09mm, enam butir peluruh dan dua parang. (antara news)
Dua pembunuh bayaran ditembak mati oleh polisi Malaysia. Mereka ternyata sering membunuh orang-orang Indonesia asal Jawa Timur dan pemesannya pun ternyata orang Jawa Timur juga. Ini dilakukan karena alasan utang-piutang dan perebutan wanita.
’’Namanya adalah Mat Shaari dan Andi. Keduanya orang Madura yang memang sudah dikenal sebagai pembunuh bayaran. Sangat meresahkan warga Jawa Timur di Malaysia karena yang banyak menjadi korban pembunuhannya ialah orang Jawa Timur juga,’’ kata Direktur Indonesian Sosiology Research, Khairudin Harahap, di Kuala Lumpur.
’’Dengan bayaran 5.000, 3.000, atau 7.000 ringgit mereka bersedia membunuh sesama warga Indonesia atau warga Jawa Timur dan Madura di Malaysia,’’ kata Khairudin.
”Biasanya, mereka memberikan tanda X merah di rumah calon korban. Ada banyak geng pembunuh bayaran dari Jawa Timur yang sering menimbulkan perang saudara dan merugikan kita semua di Malaysia,’’ tambah dia.
Geng-geng pembunuh bayaran ini juga yang membuka atau menjadi bandar perjudian di daerah bedeng (kongsi) pekerja Jawa Timur atau Madura.
Dulu, pembunuh bayaran membunuh dengan menggunakan celurit tapi belakangan ini mereka sudah menggunakan senjata api untuk membunuh korbannya.
Media massa Malaysia, memberitakan dua WNI diduga merupakan pembunuh bayaran telah ditembak mati di Kampung Tengah, Puchong, Rabu, sekitar pukul 12.20.
Ketua polisi Selangor Khalid Abu Bakar menceritakan kronologisnya. Kedua WNI itu sedang mengendarai motor di pinggir sungai dan dicurigai usai membuang mayat korban. Polisi kemudian meminta mereka berhenti tapi mereka melepaskan tembakan sebanyak tiga kali. Polisi Malaysia membalas tembakan dan mengenai keduanya sehingga mati di tempat. Dari korban, polisi Malaysia menemukan sepucuk pistol otomatis Smith and Wesson 09mm, enam butir peluruh dan dua parang. (antara news)