|
Aburizal Bakrie mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers,. Dia mengadukan laporan utama majalah itu yang berjudul, "Siapa Peduli Bakrie," dalam edisi 17-23 November 2008. Selain mempersoalkan isi berita, Aburizal juga mempersoalkan gambar pada sampul muka majalah itu, yang dua kali menempelkan angka 666 pada dahi kiri Aburizal. Angka 666 itu, kata Aburizal, "Adalah simbol iblis dalam keyakinan tertentu."
Jhonson, seorang pengacara Aburizal menambahkan bahwa angka 666 dalam mitologi Kristen adalah tanda "binatang" di akhir zaman. Sang pengacara menguatkan pendapat Aburizal bahwa angka 666 itu adalah simbol iblis. Umat Kristen yang pernah membaca Alkitab, akan dengan mudah menemukan angka itu dalam Surat Wahyu pasal 13 ayat 18.
Dalam surat itu disebutkan bahwa, "Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam," demikian kutipan dari Surat Wahyu yang telah dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia dan telah dipublikasikan lewat internet. Terjemahan dalam bahasa Inggris dari berbagai versi juga bisa dilihat di http://bible.cc/revelation/13-18.htm.
Ditempatkan di bagian akhir Bab Perjanjian Baru dalam Alkitab, Wahyu merupakan surat yang ditulis oleh Yohanes dari Patmos pada abad pertama Masehi di pulau Patmos. Pada masa itu umat Kristen disiksa dan dikejar-kejar karena kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus sebagai Putra Tuhan.
Oleh karena itu, melalui Wahyu, Yohanes menyatakan bahwa melalui Yesus Kristus, Tuhan akhirnya akan mengalahkan semua musuh-Nya, termasuk iblis. Wahyu diyakini merupakan penafsiran untuk menjelaskan keadaan di akhir zaman.
Nah, dalam Wahyu pasal 13, diungkapkan muncul satu dari dua ekor binatang "yang keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dia menjalankan seluruh kuasa dari binatang yang pertama muncul--yang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh dimana di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat."
Binatang itu pula yang menyebabkan "semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya." Dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu dan bilangan namanya," demikian tulis Wahyu 13 ayat 17. Tanda itu lah, yang seperti tertulis dalam Wahyu 13 ayat 18, "bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Menurut sejumlah pakar, 666 juga dikenal sebagai deretan kode angka bagi Kaisar Romawi kuno yang terkenal sadis, Nero, yang memerintah tahun 54 - 68.
Karena sudah diasosiasikan sebagai angka Anti Kristus di kalangan masyarakat Barat, 666 justru menjadi komoditas di industri hiburan, terutama di film-film horor dan band heavy metal seperti Iron Maiden.
Film The Omen, misalnya, sudah terkenal menjadi film yang mempromosikan angka 666. Film buatan tahun 1976 itu diproduksi ulang tahun 2006 dan laris manis dengan meraup pemasukan lebih dari US$12 juta. Rilis film itu sengaja dilakukan pukul 06.06.06 tanggal 6 Juni 2006 atau bila disingkat menjadi 6-6-06. Film itu mengisahkan seorang anak kecil bernama Damien yang memiliki tanda lahir di kepalanya berupa angka 666. Anak kecil dipercaya sebagai titisan iblis atau kekuatan Anti Kristus dan oleh karena itu harus dibunuh.
Namun, dengan kekuatan magisnya, dia tak kunjung bisa dibunuh. Bahkan, di akhir film, Damien, saat menghadiri upacara pemakaman ayah angkatnya--yang tewas setelah gagal membunuhnya--bergandengan tangan dengan Presiden Amerika Serikat, yang tak lain merupakan ayah baptis Damien.