TAIPEI - Dunia medis Taiwan mencetak rekor. Seorang perempuan melahirkan bayi tabung kembar laki-laki hasil pembuahan yang memanfaatkan sperma penderita kanker testis yang dibekukan selama 13 tahun. Itu merupakan kemajuan besar dalam teknologi inseminasi buatan di Taiwan.
''Kelahiran ini merupakan sebuah rekor di Taiwan,'' ujar Tseng Chi-jui, kepala fakultas kedokteran di Taipei Medical University, yang juga mengepalai pusat pengobatan dan ilmu reproduksi di kampus tersebut. ''Belum pernah terjadi sebelumnya di Taiwan, sperma yang sudah dibekukan sangat lama digunakan untuk pembuahan,'' imbuh Tseng. Dia menyatakan, kondisi bayi yang dilahirkan lebih dari sebulan lalu itu maupun sang ibu sehat-sehat saja.
Menurut sumber, pemilik sperma tersebut adalah seorang pria yang hanya diketahui bernama Chen, 23. Dia menyimpan spermanya 13 tahun silam sebelum menjalani kemoterapi demi kesembuhan kanker testis yang dideritanya. Saat itu, Chen adalah mahasiswa di fakultas kedokteran tersebut. Berkat dorongan dan dukungan keluarganya, Chen ''menabung'' sperma di bank sperma di Taipei Medical University Hospital. Sebab, kemoterapi berisiko mengakibatkan mandul.
Kondisi kesehatan Chen saat ini membaik. Namun, pria yang kini berusia 36 tahun itu tidak bisa memproduksi sperma dengan baik. Bersama pujaan hati yang telah dinikahinya awal tahun ini, Chen berniat mempunyai anak kandung. Mereka mulai menjalani proses bayi tabung dengan menggunakan sperma Chen yang telah disimpan di bank sperma 13 tahun silam. Bulan lalu, istri Chen melahirkan jagoan kembar mereka setelah hamil selama 37 minggu dengan berat 2,1 kg dan 2,7 kg.
Seeing is believing
''Kelahiran ini merupakan sebuah rekor di Taiwan,'' ujar Tseng Chi-jui, kepala fakultas kedokteran di Taipei Medical University, yang juga mengepalai pusat pengobatan dan ilmu reproduksi di kampus tersebut. ''Belum pernah terjadi sebelumnya di Taiwan, sperma yang sudah dibekukan sangat lama digunakan untuk pembuahan,'' imbuh Tseng. Dia menyatakan, kondisi bayi yang dilahirkan lebih dari sebulan lalu itu maupun sang ibu sehat-sehat saja.
Menurut sumber, pemilik sperma tersebut adalah seorang pria yang hanya diketahui bernama Chen, 23. Dia menyimpan spermanya 13 tahun silam sebelum menjalani kemoterapi demi kesembuhan kanker testis yang dideritanya. Saat itu, Chen adalah mahasiswa di fakultas kedokteran tersebut. Berkat dorongan dan dukungan keluarganya, Chen ''menabung'' sperma di bank sperma di Taipei Medical University Hospital. Sebab, kemoterapi berisiko mengakibatkan mandul.
Kondisi kesehatan Chen saat ini membaik. Namun, pria yang kini berusia 36 tahun itu tidak bisa memproduksi sperma dengan baik. Bersama pujaan hati yang telah dinikahinya awal tahun ini, Chen berniat mempunyai anak kandung. Mereka mulai menjalani proses bayi tabung dengan menggunakan sperma Chen yang telah disimpan di bank sperma 13 tahun silam. Bulan lalu, istri Chen melahirkan jagoan kembar mereka setelah hamil selama 37 minggu dengan berat 2,1 kg dan 2,7 kg.
Seeing is believing