* Derita Warga Singapura setelah Permak Tubuh di Batam
Ingin penampilan tubuh dan wajah menjadi lebih cantik dan tampan, beberapa warga Singapura justru mendapat bencana. Muncul bisul bernanah di tubuh mereka yang dipermak. Tapi beberapa pekerja seks di Batam mengaku tidak mengalami efek samping.
FEBI (27), seorang pekerja seks di kawasan bisnis Nagoya, mengaku tidak ada masalah setelah memperoleh treatment berupa injeksi botox dan Intense Pulse Light (IPL) pada bibir dan dagunya. Kini dia memiliki bibir yang sexy seperti milik aktris Hollywood Angelina Jolie. Dagunya pun menjadi lancip seperti punya artis Paramitha Rusadi. Febi mengaku semakin laris karena penampilan barunya yang lebih menawan.
Febi mengaku banyak pekerja seks di Batam melakukan hal serupa karena memang mereka ingin tampil lebih cantik terkait profesi mereka. “Saya tahu beberapa perempuan yang melakukan botox pada wajah mereka,”ujar Febi kepada wartawan koran Singapura, The Strait Times.
Mereka melakukan itu karena treatment botox manjur untuk menghilangkan kerutan-kerutan di wajah. Sehingga wajah mereka menjadi lebih kencang dan segar.
Tapi kondisi berbeda dialami sejumlah warga negara Singapura yang melakukan treatment serupa di Batam. Dua perempuan dan seorang laki-laki WN Singapura menyesal setelah bagian tubuhnya dipermak oleh “ahli kecantikan” di Batam.
Mereka mengira bahan yang disuntikan ke tubuh mereka merupakan zat yang aman dan bisa mempercantik penampilan. Mereka mengaku sang ‘ahli’ menginjeksi collagen dan sejenis hormon ke payudara. Haslnya, ternyata bencana yang diperoleh. Dua peempuan itu mengaku payudara mereka membengkak, tampak seperti bisul dan mengeluarkan darah.
Seorang pria juga datang ke klinik yang sama untuk mempermak dagunya serta mencetak lesung pipi agar mirip seperti John Travolta. Yang dia dapat
justru bengkak permanen yang sangat jelek pada dagunya.
Ada sebuah aestetic clinic di kawasan Tiban, Batam, yang biasa melayani orang-orang dari Singapura. Klinik inilah yang diduga melakukan praktik ilegal. Seorang korban bernama Asmah (nama samaran), kini harus menderita setelah menerima treatment dari ahli kecantikan bernama Nora Bima di Tiban, sejak tahun 2006 silam. Dia mengaku menerima lebih dari 50 injeksi ke tubuhnya dan menghabiskan uang sekitar 4.000 dolar Singapura.
Juli tahun lalu, Asmah merasakan sakit luar biasa di bagian payudara sebelah kanannya yang menerima suntikan hormon. Payudaranya membengkak dan pecah mengeluarkan darah. Akhirnya ia memutuskan melakukan operasi di sebuah rumah sakit di Singapura untuk mengobati bisul pada payudaranya. Asmah menduga bahwa bahan yang disuntikkan si ahli kencantikan itu bukanlah murni collagen tetapi telah dicampurkan dengan bahan lainnya.
Kondisi serupa dialami Lyn, warga Singapura lainnya. Setelah mendapat injeksi silikon, payudaranya membengkak dan bernanah serta mengeluarkan darah. Dia juga berniat merampingkan pinggang dan mengencangkan wajah dengan silikon dan botox. Dia sudah menghabiskan 2.000 sin dolar, tapi tidak ada perubahan apa-apa. Wajahnya malah semakin memburuk dan membengkak. “Saya hendak mempercantik diri tetapi justru penyesalan yang saya dapatkan,”keluh Lyn.
Dr Martin Huang, direktur dan konsultan operasi plastik di Cosmetic Surgery Clinic di Singapura mengatakan, orang Singapura ke Batam untuk mempercantik diri karena jauh lebih murah dibandingkan di Singapura. Sebab biaya menjalankan bisnis di Batam memang jauh lebih murah.
Namun dia mengingatkan agar warga Singapura memerhatikan keahlian dari dokter yang merawat mereka. Apakah benar-benar ahli atau tidak. Karena kesalahan dalam perawatan akan sangat berbahaya bagi pasien.
“Saya tidak mengatakan mereka menggunakan produk dengan kualitas yang lebih rendah. Tetapi ada beberapa pertanyaan yang harus mereka tanyakan,” katanya.(diolah dari The Strait Times)
Ingin penampilan tubuh dan wajah menjadi lebih cantik dan tampan, beberapa warga Singapura justru mendapat bencana. Muncul bisul bernanah di tubuh mereka yang dipermak. Tapi beberapa pekerja seks di Batam mengaku tidak mengalami efek samping.
FEBI (27), seorang pekerja seks di kawasan bisnis Nagoya, mengaku tidak ada masalah setelah memperoleh treatment berupa injeksi botox dan Intense Pulse Light (IPL) pada bibir dan dagunya. Kini dia memiliki bibir yang sexy seperti milik aktris Hollywood Angelina Jolie. Dagunya pun menjadi lancip seperti punya artis Paramitha Rusadi. Febi mengaku semakin laris karena penampilan barunya yang lebih menawan.
Febi mengaku banyak pekerja seks di Batam melakukan hal serupa karena memang mereka ingin tampil lebih cantik terkait profesi mereka. “Saya tahu beberapa perempuan yang melakukan botox pada wajah mereka,”ujar Febi kepada wartawan koran Singapura, The Strait Times.
Mereka melakukan itu karena treatment botox manjur untuk menghilangkan kerutan-kerutan di wajah. Sehingga wajah mereka menjadi lebih kencang dan segar.
Tapi kondisi berbeda dialami sejumlah warga negara Singapura yang melakukan treatment serupa di Batam. Dua perempuan dan seorang laki-laki WN Singapura menyesal setelah bagian tubuhnya dipermak oleh “ahli kecantikan” di Batam.
Mereka mengira bahan yang disuntikan ke tubuh mereka merupakan zat yang aman dan bisa mempercantik penampilan. Mereka mengaku sang ‘ahli’ menginjeksi collagen dan sejenis hormon ke payudara. Haslnya, ternyata bencana yang diperoleh. Dua peempuan itu mengaku payudara mereka membengkak, tampak seperti bisul dan mengeluarkan darah.
Seorang pria juga datang ke klinik yang sama untuk mempermak dagunya serta mencetak lesung pipi agar mirip seperti John Travolta. Yang dia dapat
justru bengkak permanen yang sangat jelek pada dagunya.
Ada sebuah aestetic clinic di kawasan Tiban, Batam, yang biasa melayani orang-orang dari Singapura. Klinik inilah yang diduga melakukan praktik ilegal. Seorang korban bernama Asmah (nama samaran), kini harus menderita setelah menerima treatment dari ahli kecantikan bernama Nora Bima di Tiban, sejak tahun 2006 silam. Dia mengaku menerima lebih dari 50 injeksi ke tubuhnya dan menghabiskan uang sekitar 4.000 dolar Singapura.
Juli tahun lalu, Asmah merasakan sakit luar biasa di bagian payudara sebelah kanannya yang menerima suntikan hormon. Payudaranya membengkak dan pecah mengeluarkan darah. Akhirnya ia memutuskan melakukan operasi di sebuah rumah sakit di Singapura untuk mengobati bisul pada payudaranya. Asmah menduga bahwa bahan yang disuntikkan si ahli kencantikan itu bukanlah murni collagen tetapi telah dicampurkan dengan bahan lainnya.
Kondisi serupa dialami Lyn, warga Singapura lainnya. Setelah mendapat injeksi silikon, payudaranya membengkak dan bernanah serta mengeluarkan darah. Dia juga berniat merampingkan pinggang dan mengencangkan wajah dengan silikon dan botox. Dia sudah menghabiskan 2.000 sin dolar, tapi tidak ada perubahan apa-apa. Wajahnya malah semakin memburuk dan membengkak. “Saya hendak mempercantik diri tetapi justru penyesalan yang saya dapatkan,”keluh Lyn.
Dr Martin Huang, direktur dan konsultan operasi plastik di Cosmetic Surgery Clinic di Singapura mengatakan, orang Singapura ke Batam untuk mempercantik diri karena jauh lebih murah dibandingkan di Singapura. Sebab biaya menjalankan bisnis di Batam memang jauh lebih murah.
Namun dia mengingatkan agar warga Singapura memerhatikan keahlian dari dokter yang merawat mereka. Apakah benar-benar ahli atau tidak. Karena kesalahan dalam perawatan akan sangat berbahaya bagi pasien.
“Saya tidak mengatakan mereka menggunakan produk dengan kualitas yang lebih rendah. Tetapi ada beberapa pertanyaan yang harus mereka tanyakan,” katanya.(diolah dari The Strait Times)