SEKILAS Eka Putri murid SD Pengambangan 10, anak pasangan M Saidinor (29) dan Rosita (27), tampak seperti anak-anak lainnya. Namun sebenarnya semenjak lahir gadis 10 tahun itu tidak bisa buang air besar di anusnya.
Selama ini kotoran air besar keluar dari alat kelaminnya. Walaupun demikian menurut Eka dia tidak pernah merasakan sakit saat mengeluarkan air besar tersebut.
Kelainan pada diri Eka itu sebenarnya sudah diketahui semenjak dari kecil.
Menurut Rosita, dia beserta suaminya sempat merawat anaknya tersebut dengan membawanya ke rumah sakit. Bahkan pada usianya tiga Bulan sudah hampir dioperasi namun karena Eka sakit terpaksa ditunda.
"Kami sudah p mau mengoperasi Eka dengan biaya sekitar Rp 5 juta, tapi saat itu Eka sakit sehingga ditunda. Setelah itu kita sebenarnya mau mengoperasinya lagi tapi terkendala biaya," ujarnya.
Saat BPost mengunjungi kediaman Rosita, saat itu Eka terlihat bermain sambil menonton televisi di rumahnya Jalan Simpang Pengambangan Gang Turi. Eka bermain-main bersama adiknya, Eva yang berusia lima tahun.
Eka menuturkan, selama buang air besar dari kemaluannya dirinya merasa biasa-biasa saja.
Dr dr Aj Djohan MM, Direktur Utama RS Suaka Insan, ketika diminta komentarnya mengatakan, tidak adanya lubang anus pada anak bisa terjadi semenjak proses pertumbuhan dalam rahim ibunya. Hal itu terjadi karena proses pertumbuhan anak tidak sempurna.
Djohan mengatakan, selama kotoran dalam perutnya masih bisa dikeluarkan, meskipun lewat kemaluan, hal itu tidak terlalu membahayakan kesehatan penderita. Hanya saja, penderita bisa mengalami infeksi pada alat kelaminnya. "Itu kan kotoran yang mengandung banyak kuman, jadi bisa menginfeksinya," katanya.
Oleh karenanya, lanjutnya, sebaiknya, penderita segera dioperasi agar infeksi itu dapat dicegah. (bb/dd/arl)
Selama ini kotoran air besar keluar dari alat kelaminnya. Walaupun demikian menurut Eka dia tidak pernah merasakan sakit saat mengeluarkan air besar tersebut.
Kelainan pada diri Eka itu sebenarnya sudah diketahui semenjak dari kecil.
Menurut Rosita, dia beserta suaminya sempat merawat anaknya tersebut dengan membawanya ke rumah sakit. Bahkan pada usianya tiga Bulan sudah hampir dioperasi namun karena Eka sakit terpaksa ditunda.
"Kami sudah p mau mengoperasi Eka dengan biaya sekitar Rp 5 juta, tapi saat itu Eka sakit sehingga ditunda. Setelah itu kita sebenarnya mau mengoperasinya lagi tapi terkendala biaya," ujarnya.
Saat BPost mengunjungi kediaman Rosita, saat itu Eka terlihat bermain sambil menonton televisi di rumahnya Jalan Simpang Pengambangan Gang Turi. Eka bermain-main bersama adiknya, Eva yang berusia lima tahun.
Eka menuturkan, selama buang air besar dari kemaluannya dirinya merasa biasa-biasa saja.
Dr dr Aj Djohan MM, Direktur Utama RS Suaka Insan, ketika diminta komentarnya mengatakan, tidak adanya lubang anus pada anak bisa terjadi semenjak proses pertumbuhan dalam rahim ibunya. Hal itu terjadi karena proses pertumbuhan anak tidak sempurna.
Djohan mengatakan, selama kotoran dalam perutnya masih bisa dikeluarkan, meskipun lewat kemaluan, hal itu tidak terlalu membahayakan kesehatan penderita. Hanya saja, penderita bisa mengalami infeksi pada alat kelaminnya. "Itu kan kotoran yang mengandung banyak kuman, jadi bisa menginfeksinya," katanya.
Oleh karenanya, lanjutnya, sebaiknya, penderita segera dioperasi agar infeksi itu dapat dicegah. (bb/dd/arl)