MELIS Puspasari atau lebih di kenal dengan Elis boleh berbangga hati. Bintang Stardut Indosiar asal Bangka Belitung itu baru saja lolos ke babak 30 besar, Jumat (1/5) malam.
“Senang dan bangga bisa lolos ke 30 besar, saya juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya hingga bisa seperti ini,” ungkap Elis saat berkunjung ke Kantor Bangka Pos Group, Sabtu (4/5), didampingi pimpinan Babel Record, Andre Effendi dan tim.
Mantan penyanyi di acara resepsi pernikahan yang memulai ‘karirnya’ di kelas 3 SD ini berharap apa yang dilakukannya semata-mata agar orangtuanya bisa merasakan hidup berkecukupan.
“Mereka selama ini kan hanya merasakan susahnya saja. Ibu saya tukang cabut rumput di perumahan sedangkan ayah tukang taman. Saya ingin nantinya mereka di rumah saja dan bisa merasakan hidup senang,” ujar Elis.
Sebagai penyanyi band, tak jarang Elis mendapat hinaan dan cacian. Namun itu dijadikan motivasi untuk maju dan berkreasi. Elis yang selama ini keliling bersama Elins Band mengisi acara pesta pernikahan belum genap satu tahun bergabung dengan Babel Record, dan kini prestasinya mulai melejit melalui ajang Stardut.
“Kalau tidak ada Bang Acil dan keluarganya mungkin saya tidak bisa seperti ini. Merekalah yang membawa saya mengikuti ajang ini. Jasa mereka tidak bisa digantikan dengan apapun,” papar siswi SMKN 1 Pangkalanbaru ini.
Untuk memasuki babak 30 besar yanga akan digelar awal Juni mendatang, Elis kini mengisi hari-harinya dengan berlatih. Selain vokal ia juga berlatih dance dan aksi panggung.
“Untuk masuk ke 30 besar nanti saya terus berlatih dan berlatih, juga menyiapkan mental. Kami juga mohon dukungan dan doa dari masyarakat Babel agar saya bisa lolos ke babak konser,” ujar Elis yang mengaku masih jomblo ini.
Goyang Ulat Bulu“Senang dan bangga bisa lolos ke 30 besar, saya juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya hingga bisa seperti ini,” ungkap Elis saat berkunjung ke Kantor Bangka Pos Group, Sabtu (4/5), didampingi pimpinan Babel Record, Andre Effendi dan tim.
Mantan penyanyi di acara resepsi pernikahan yang memulai ‘karirnya’ di kelas 3 SD ini berharap apa yang dilakukannya semata-mata agar orangtuanya bisa merasakan hidup berkecukupan.
“Mereka selama ini kan hanya merasakan susahnya saja. Ibu saya tukang cabut rumput di perumahan sedangkan ayah tukang taman. Saya ingin nantinya mereka di rumah saja dan bisa merasakan hidup senang,” ujar Elis.
Sebagai penyanyi band, tak jarang Elis mendapat hinaan dan cacian. Namun itu dijadikan motivasi untuk maju dan berkreasi. Elis yang selama ini keliling bersama Elins Band mengisi acara pesta pernikahan belum genap satu tahun bergabung dengan Babel Record, dan kini prestasinya mulai melejit melalui ajang Stardut.
“Kalau tidak ada Bang Acil dan keluarganya mungkin saya tidak bisa seperti ini. Merekalah yang membawa saya mengikuti ajang ini. Jasa mereka tidak bisa digantikan dengan apapun,” papar siswi SMKN 1 Pangkalanbaru ini.
Untuk memasuki babak 30 besar yanga akan digelar awal Juni mendatang, Elis kini mengisi hari-harinya dengan berlatih. Selain vokal ia juga berlatih dance dan aksi panggung.
“Untuk masuk ke 30 besar nanti saya terus berlatih dan berlatih, juga menyiapkan mental. Kami juga mohon dukungan dan doa dari masyarakat Babel agar saya bisa lolos ke babak konser,” ujar Elis yang mengaku masih jomblo ini.
Seperti penyanyi dangdut lain, Elis pun ‘digambleng’ sedemikian rupa agar memiliki ciri khas sendiri. Terutama terhadap gerak atau goyang dangdutnya, Elis ternyata memiliki goyangan khas yakni goyang ulat bulu.
“Goyang ini belajar dari Vici Dance,” papar Elis usai menyanyikan lagu berjudul Keramat sambil memperagakan goyang ulat bulu-nya.
Tak seperti goyangan erotis yang acap kali dipertontonkan para artis tenar, goyang ulat bulu Elis betul-betul terkesan eksotis dan baru. Sebuah liukan tubuh yang digerak secara anggun seperti liukan tubuh seekor ulat bulu tatkala menaikkan daun.
“Memang tidak mudah untuk tampil terbaik, terlebih di Stardut. Namun saya akan berusaha tampil sebaik mungkin,” ujar qoriah terbaik MTQ se Bangka Tengah kelahiran Air Mesu 18 September 1991. (gea)