Hampir dua per tiga laki-laki di Mesir mengaku pernah melecehkan perempuan di negara Arab. Mayoritas laki-laki bahkan menyatakan perempuan yang harus disalahkan atas pelecehannya itu.
Bentuk pelecehan seksual pria itu, adalah menyentuh, mengerling, meneriaki hingga eksibisionisme (memperlihatkan alat kelamin di depan perempuan). Demikian dilansir dari Reuters, berdasarkan laporan penelitian Hak Perempuan Mesir.
"Pelecehan seksual sudah menjadi kebiasaan dan sangat nyata dialami oleh semua perempuan di Mesir. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari," ujar laporan itu.
Baik penduduk dan turis perempuan di Mesir sering mengalami pelecehan seksual di jalanan Mesir, kendati lingkungan Mesir dikelilingi lingkungan Islam yang konservatif.
Sebanyak 98 persen perempuan asing mengaku mengalami pelecehan seksual di Mesir.
Hasil survei terhadap 2 ribu laki-laki dan perempuan Mesir, serta 109 perempuan asing percaya pelecehan seksual di Mesir mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena menurunnya kondisi ekonomi dan rendahnya kesadaran akan nilai-nilai agama.
62 Persen laki-laki Mesir mengaku telah melakukan pelecehan, sedangkan 83 persen
perempuan Mesir melapor sering dilecehkan secara seksual.
Setengah perempuan yang disurvei hampir setengahnya mengatakan pelecehan itu dilakukan tiap hari.
Hanya 2,4 persen perempuan Mesir yang melapor ke polisi atas pelecehan yang dialaminya. Kebanyakan perempuan ini tidak melapor karena takut akan merugikan reputasinya dan mereka juga tidak percaya siapa yang akan menolong mereka.
Sekitar 53 persen laki-laki menyalahkan perempuan, karena membawa nuansa seksual dengan
mengunakan pakaian yang tidak senonoh.
"Perempuan dan laki-laki Mesir berdasarkan hasil wawancara, setuju perempuan yang
memakai pakaian ketat pantas menerima gangguan," ujar survei. detiknews
Bentuk pelecehan seksual pria itu, adalah menyentuh, mengerling, meneriaki hingga eksibisionisme (memperlihatkan alat kelamin di depan perempuan). Demikian dilansir dari Reuters, berdasarkan laporan penelitian Hak Perempuan Mesir.
"Pelecehan seksual sudah menjadi kebiasaan dan sangat nyata dialami oleh semua perempuan di Mesir. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari," ujar laporan itu.
Baik penduduk dan turis perempuan di Mesir sering mengalami pelecehan seksual di jalanan Mesir, kendati lingkungan Mesir dikelilingi lingkungan Islam yang konservatif.
Sebanyak 98 persen perempuan asing mengaku mengalami pelecehan seksual di Mesir.
Hasil survei terhadap 2 ribu laki-laki dan perempuan Mesir, serta 109 perempuan asing percaya pelecehan seksual di Mesir mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena menurunnya kondisi ekonomi dan rendahnya kesadaran akan nilai-nilai agama.
62 Persen laki-laki Mesir mengaku telah melakukan pelecehan, sedangkan 83 persen
perempuan Mesir melapor sering dilecehkan secara seksual.
Setengah perempuan yang disurvei hampir setengahnya mengatakan pelecehan itu dilakukan tiap hari.
Hanya 2,4 persen perempuan Mesir yang melapor ke polisi atas pelecehan yang dialaminya. Kebanyakan perempuan ini tidak melapor karena takut akan merugikan reputasinya dan mereka juga tidak percaya siapa yang akan menolong mereka.
Sekitar 53 persen laki-laki menyalahkan perempuan, karena membawa nuansa seksual dengan
mengunakan pakaian yang tidak senonoh.
"Perempuan dan laki-laki Mesir berdasarkan hasil wawancara, setuju perempuan yang
memakai pakaian ketat pantas menerima gangguan," ujar survei. detiknews