Presiden SBY dan Ibu Ani foto bersama anak-anak pada acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2008, di TMII. (foto: anung/presidensby.info)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa dirinya sejak kecil tidak pernah bermimpi untuk menjadi Presiden. SBY mengaku sejak kecil hanya bisa berdoa semoga Allah menjadikannya sebagai orang yang terbaik dan bisa berbakti pada negara. Cerita SBY disampaikan saat berdialog dengan anak-anak di Istana Anak, usai menghadiri acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2008, di TMII, Rabu (23/7) pagi. Dialog antara SBY dengan anak-anak dipandu Kak Seto.
"Pak SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur, sebuah kota kecil, kalau sekarang disebut daerah tertinggal. Pak SBY berasal dari keluarga biasa. Sejak kecil sesungguhnya ingin menjadi tentara, karena orang tua Pak SBY pejuang, veteran dan juga tentara," ujar SBY. "Untuk menjadi apapun, apakah tentara, polisi, guru, pengusaha, jadi apa saja, kita harus sadar dan rajin belajar. Karena itulah Pak SBY dari kecil suka membaca, suka belajar, agar benar-benar memiliki pengetahuan yang cukup," tambahnya.
"Pak SBY sejak kecil bukan hanya belajar, tapi juga suka bermain, bergaul, olahraga, melukis, membuat puisi, menabuh gamelan, main musik. Tentu saja ketika masih SD, SMP, SMA tidak pernah berpikir untuk menjadi presiden, tetapi ada cita-cita Pak SBY ya Allah, mudah-mudahan suatu saat saya menjadi putra terbaik bangsa yang bisa berbakti untuk negara," katanya. SBY berpesan agar anak-anak rajin beribadah, rajin belajar, rajin belorahga, baik pada kawan, hormat pada guru, patuh pada orang tua, dan kreatif.
Ditanya apakah Pak SBY pernah nakal waktu kecil, SBY balik bertanya kepada anak -anak, kira -kira anak-anak pernah nakal atau tidak? Anak-anak menjawab serentak, "Pernaaaah!" Ya, mesti pernah, kata SBY. "Pernah juga dihukum guru, pernah juga dimarahi orang tua. Mungkin karena terlambat belajar, terlalu banyak main-main, tetapi ketika ditegur oleh guru dan diingatkan oleh orangtua, Pak SBY dengarakan. Oleh karena itu tidak kecil hati kalau sekali-kali dimarahi orang tua dan sekali-kali dihukum ibu guru. Yang penting pesan saya dijalankan. Setuju?" tanya SBY " Setujuuu," jawab anak-anak serentak.
Usai dialog anak-Anak , Presiden SBY dan Ibu Negara bersama anak-anak nonton bareng film berjudul Libur Seru... karya Ari Sihasale dan Nia S Zulkarnaen, di Theatre Keong Emas.
Sumber artikel
"Pak SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur, sebuah kota kecil, kalau sekarang disebut daerah tertinggal. Pak SBY berasal dari keluarga biasa. Sejak kecil sesungguhnya ingin menjadi tentara, karena orang tua Pak SBY pejuang, veteran dan juga tentara," ujar SBY. "Untuk menjadi apapun, apakah tentara, polisi, guru, pengusaha, jadi apa saja, kita harus sadar dan rajin belajar. Karena itulah Pak SBY dari kecil suka membaca, suka belajar, agar benar-benar memiliki pengetahuan yang cukup," tambahnya.
"Pak SBY sejak kecil bukan hanya belajar, tapi juga suka bermain, bergaul, olahraga, melukis, membuat puisi, menabuh gamelan, main musik. Tentu saja ketika masih SD, SMP, SMA tidak pernah berpikir untuk menjadi presiden, tetapi ada cita-cita Pak SBY ya Allah, mudah-mudahan suatu saat saya menjadi putra terbaik bangsa yang bisa berbakti untuk negara," katanya. SBY berpesan agar anak-anak rajin beribadah, rajin belajar, rajin belorahga, baik pada kawan, hormat pada guru, patuh pada orang tua, dan kreatif.
Ditanya apakah Pak SBY pernah nakal waktu kecil, SBY balik bertanya kepada anak -anak, kira -kira anak-anak pernah nakal atau tidak? Anak-anak menjawab serentak, "Pernaaaah!" Ya, mesti pernah, kata SBY. "Pernah juga dihukum guru, pernah juga dimarahi orang tua. Mungkin karena terlambat belajar, terlalu banyak main-main, tetapi ketika ditegur oleh guru dan diingatkan oleh orangtua, Pak SBY dengarakan. Oleh karena itu tidak kecil hati kalau sekali-kali dimarahi orang tua dan sekali-kali dihukum ibu guru. Yang penting pesan saya dijalankan. Setuju?" tanya SBY " Setujuuu," jawab anak-anak serentak.
Usai dialog anak-Anak , Presiden SBY dan Ibu Negara bersama anak-anak nonton bareng film berjudul Libur Seru... karya Ari Sihasale dan Nia S Zulkarnaen, di Theatre Keong Emas.
Sumber artikel