Ilmu Gendam dan Sindikat Bisnis Pelacuran

“Ilmu gendam” atau gendam berguna menghilangkan kesadaran seseorang agar menjadi penurut, kini sering digunakan oleh sindikat pelacuran alias “perdagangan wanita”. Dengan gendam, para makelar pelacur merayu dan menperdaya wanita – wanita yang hendak dijadikan pelacur. Bagi makelar pelacur, gendam sering dianggap sebagai jurus yang amat mematikan dalam menaklukan wanita sehebat apapun agar mau menjadi pelacur. Hanya dengan sekali tepuk di pundak atau bicara sepatah dua patah kata target pun terjaring dengan amat mudah.

Modus gendam ini sering menimpa wanita wanita yang berasal dari pelosok desa. Tingkat pendidikan yang rendah dan pola pergaulan yang relatif terbelakang membuat mereka mudah sekali menjadi sasaran empuk para makelar pelacuran.

Memang pada awalnya, modus seperti ini sering digelar di tempat tempat keramaian umum seperti terminal bus, stasiun KA, pasar, bioskop dan tempat hiburan rakyat lainnya. Namun belakangan seiring dengan semakin tingginya tingkat kesadaran dan pemahanan masyarakat terhadap ragam modus tindak kejahatan, praktek gendam dilakukan di kantung kantung wanita yang hendak dijadikan pelacur.

Contoh saja, beberapa kasus penipuan dengan gendam yang marak akhir akhir ini di berbagai daerah semakin membuktikan, bahwa jenis kejahatan ini sangat berbahaya. Sebab selain korbannya tidak sadarkan diri, harta, kehormatan bahkan nyawa pun bisa melayang.

Dalam khasanah ilmu gaib jawa, gendam seringpula dikatakan ilmu hitam. Alasanya, karena gendam hanya menggunakan kekuatan gaib jahat. Padahal selain itu juga merupakan suatu ilmu untuk menidurkan alam sadar menuju alam bawah sadar. Biasanya ilmu ini dipergunakan dalam dunia kedokteran yang disebut hipnotis.

Marilah kita simak pengakuan NR (36), makelar penjual wanita; pekerjaan menjadi makelar penjualan wanita memang saya rasakan sangat menyiksa dan merugikan orang lain. Dalam batin saya sebenarnya ada juga rasa kasihan. Tapi mau bagaimanan lagi, ini memang pekerjaan yang harus saya jalanin.

Sejak mengeluti pekerjaan ini tiga tahun yang lalu, sedikitnya 500 wanita telah berhasil saya tipu. Rata rata mereka berasal dari pedesaan.

Saat saya pertama ikut dengan sindikat XL yang bermarkas di pulau batam dan menpunyai cabang di lampung saya kebagian tugas mencari mangsa dio stasiun kereta api tanjung karang, pasar bawah. Di sana target korbannya wanita wanita yang berasal dari daerah yang hendak mencari kerja di bandar lampung.

Setelah banyak berhasil saya kemudian dipindahkan ke termina bus rajabasa. Di tempat ini, mangsa yang dicari lebih bervariasi dan relatif lebih mudah. Mungkin karena transportasi bus banyak diminati masyarakat yang berpergian ke dan dari lampung. Target saya adalah wanita yang berangkat sendirian dan terlihat malu-malu atau bingung mencari alamat seseorang. Biasanya, wanita wanita seperti itu berasal dari daerah. Untuk mempermudah komunikasi saya dibekali gendam oleh juragan saya. Hasilnya ternyata lebih memuaskan.

Dengan sekali tepak atau lirik. Mangsa yang saya inginkan langsung di dapat. Setelah korban tak berdaya. Saya langsung bawa dia ke makelar penghubung. Untuk setiap wanita yang saya dapat, harganya bervariasi yaitu antara Rp. 200.000 sampai 1 juta. Tergantung kecantikan, bertubuh mulus serta masih perawan atau tidak. Biasanya yang menilai juragan saya. Setelah diserahkan ke makelar penghubung. Saya tidak tahun persis kemana selanjutnya wanita itu dibawa.

Trik yang sering lakukan adalah menawarkan pekerjaan atau bantuan. Sambil menyalurkan gendam, saya juga biasa memberi uang untuk menarik perhatian dan simpatinya.

Saat ini, setahun saya, jaringan penjualan wanita yang dikuasai XL sudah menyebar ke berbagai pelosok daerah, terutama kota gajah dan kalienda. Entah kalau jakarta, makelar makelarnya langsung turun ke daerah daerah mencari sendiri wanita wanita yang dirasa cocok untukk dijual. Trik ini ternyata lebih aman dan tidakmudah diketahui orang lain. Biasanya cara seperti ini dilakukan dengan melibatkan orang yang sudah dikenal korban.

Dengan berpura pura menawarkan pekerjaan, calon korban biasanya akan langsung meresponnya. Dalam menjalankan aksiny7a, teman-teman saya selalu bertampang menyakinkan dan dengan pakaianb, tingkah laku yang baik seolah olahj menunjukan kami ini berasal dari golongan masyarakat kelas atas. Hal itu untuk menyakinkan setiap korban. Namun, semua itu diperuntukan hanya pada saat hendak berkenalan. Selanjutnya dengan gendam. Kalau gendam sudah menyebar pasti dia akan menurutio segala apa yang diperintahkan.

Itong R Hariadi ( 1paranormal.com )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris