Setelah setahun menawarkan rumah dan belum ada yang berniat membeli, Deven Trabosh membuat sebuah terobosan pemasaran unik. Betapa tidak, siapapun pembeli rumah itu nantinya mendapat bonus istimewa. Yakni menikahi pemilik rumah alias Trabosh sendiri.
Trabosh, 42, yang menjadi orangtua tunggal atas dua putri, mengaku sedikit frustasi karena tak jua menemukan pembeli rumahnya. Bukan soal rumah saja yang membuatnya judeg. Tapi juga statusnya yang tak juga berubah. Delapan tahun menjanda, dia belum juga berhasil menemukan cinta lagi.
Trabosh mengaku sudah berusaha mencari cinta sampai ke klub malam atau tempat nongkrong lain di Palm Beach, Florida, AS. “Saya lalu mencoba menggabungkan perburuan dalam satu iklan. Menjual rumah sekaligus menemukan cinta,” kata perempuan berambut pirang mirip boneka Barbie ini, akhir pekan lalu.
Iklan berbunyi Marry a Princess Lost in America itu sebenarnya mulai ditayangkan 30 Juni 2008 silam. Tapi sampai sekarang Trabosh belum berhasil memikat pembeli. Iklan itu ditayangkan di situs eBay dan Craigslist.
Trabosh berharap dia bisa mendapatkan pria Eropa karena ingin pergi ke luar negeri. Dalam iklannya, dia menginginkan kehidupan yang romantis serta traveling. Trabosh juga menggambarkan rumahnya yang penuh dekorasi, dilengkapi dengan kolam renang dan lapangan tenis.
Trabosh agen properti resmi yang sudah lama tak bekerja. Dia akan menemui kesulitan menjual rumah di tengah pasar properti yang sedang redup. Hanya, tegasnya, iklan ‘mirip dongeng’nya itu bisa menjadi alat penjualan yang efektif.
“Saya sedang berjuang. Saya tak ingin kehilangan rumah sekaligus ingin menemukan seseorang,” kata Trabosh, yang mengubah nama belakangnya menjadi Trabosica agar orang-orang tak bisa menemukannya di buku telepon.
“Jadi, saya membuat rencana mirip mimpi ini karena saya selalu membayangkan menjadi putri dalam dongeng,” ungkapnya.
Trabosh awalnya menjual rumah itu seharga 340.000 dolar AS (Rp 3,2 miliar) di situs sell-it-yourself. Namun, dia menaikkan harga menjadi 500.000 dolar AS (Rp 4,6 miliar) termasuk dirinya di eBay. Katanya situs itu mencabut iklannya. Namun dia berencana mengubah susunan kalimat dan akan memasukkannya kembali.
Di bawah kebijakan perusahaan, eBay memang tak mengijinkan penjualan manusia, organ tubuh, maupun soal hubungan antarmanusia, kata Catherine England, jurubicara eBay.
Meski belum ada tawaran serius, iklan Trabosh mendapat sekitar 500 respons. Salah satunya dari Ottie of Surrey asal Inggris. Respons melalui e-mail itu berbunyi ‘Anda menawarkan kehidupan sempurna bersama putri Amerika yang sempurna.’
Ada juga seorang pria Italia bernama Claudio. Pria yang berprofesi sebagai wine and cheese taster itu mengiriminya foto. Trabosh bercerita, mereka sering berkorespondensi dan berharap bisa bertemu di Miami dalam beberapa minggu ke depan.
Upaya Trabosh menjual rumah sekaligus mencari cinta itu mendapat dukungan dari Haley, 21. Putri sulungnya itu ingin ibunya mendapatkan cinta. Tapi putri bungsunya, berusia 14 tahun, menentangnya dan malu atas kelakuan ibunya.
Menurut remaja itu ibunya menjual diri. Beberapa orang lain bahkan mengiriminya e-mail dan mengatakan dia menjual diri.
“Saya tidak menjual diri. Tapi menjual cinta untuk mendapatkan cinta sejati,” tegasnya. “Tentu saja akan butuh chemistry. Ini tak bisa instant karena ini paket untuk cinta sejati.”
Trabosh sebenarnya bukan orang pertama yang menggunakan internet untuk membuat terobosan penjualan. Beberapa waktu yang lalu, seorang pria patah hati dari Australia menjual dirinya secara online. Ia menawarkan rumah, pekerjaan, dan teman-temannya. Beberapa yang lain menawarkan badannya untuk dijadikan tempat iklan.
Surya Online
Trabosh, 42, yang menjadi orangtua tunggal atas dua putri, mengaku sedikit frustasi karena tak jua menemukan pembeli rumahnya. Bukan soal rumah saja yang membuatnya judeg. Tapi juga statusnya yang tak juga berubah. Delapan tahun menjanda, dia belum juga berhasil menemukan cinta lagi.
Trabosh mengaku sudah berusaha mencari cinta sampai ke klub malam atau tempat nongkrong lain di Palm Beach, Florida, AS. “Saya lalu mencoba menggabungkan perburuan dalam satu iklan. Menjual rumah sekaligus menemukan cinta,” kata perempuan berambut pirang mirip boneka Barbie ini, akhir pekan lalu.
Iklan berbunyi Marry a Princess Lost in America itu sebenarnya mulai ditayangkan 30 Juni 2008 silam. Tapi sampai sekarang Trabosh belum berhasil memikat pembeli. Iklan itu ditayangkan di situs eBay dan Craigslist.
Trabosh berharap dia bisa mendapatkan pria Eropa karena ingin pergi ke luar negeri. Dalam iklannya, dia menginginkan kehidupan yang romantis serta traveling. Trabosh juga menggambarkan rumahnya yang penuh dekorasi, dilengkapi dengan kolam renang dan lapangan tenis.
Trabosh agen properti resmi yang sudah lama tak bekerja. Dia akan menemui kesulitan menjual rumah di tengah pasar properti yang sedang redup. Hanya, tegasnya, iklan ‘mirip dongeng’nya itu bisa menjadi alat penjualan yang efektif.
“Saya sedang berjuang. Saya tak ingin kehilangan rumah sekaligus ingin menemukan seseorang,” kata Trabosh, yang mengubah nama belakangnya menjadi Trabosica agar orang-orang tak bisa menemukannya di buku telepon.
“Jadi, saya membuat rencana mirip mimpi ini karena saya selalu membayangkan menjadi putri dalam dongeng,” ungkapnya.
Trabosh awalnya menjual rumah itu seharga 340.000 dolar AS (Rp 3,2 miliar) di situs sell-it-yourself. Namun, dia menaikkan harga menjadi 500.000 dolar AS (Rp 4,6 miliar) termasuk dirinya di eBay. Katanya situs itu mencabut iklannya. Namun dia berencana mengubah susunan kalimat dan akan memasukkannya kembali.
Di bawah kebijakan perusahaan, eBay memang tak mengijinkan penjualan manusia, organ tubuh, maupun soal hubungan antarmanusia, kata Catherine England, jurubicara eBay.
Meski belum ada tawaran serius, iklan Trabosh mendapat sekitar 500 respons. Salah satunya dari Ottie of Surrey asal Inggris. Respons melalui e-mail itu berbunyi ‘Anda menawarkan kehidupan sempurna bersama putri Amerika yang sempurna.’
Ada juga seorang pria Italia bernama Claudio. Pria yang berprofesi sebagai wine and cheese taster itu mengiriminya foto. Trabosh bercerita, mereka sering berkorespondensi dan berharap bisa bertemu di Miami dalam beberapa minggu ke depan.
Upaya Trabosh menjual rumah sekaligus mencari cinta itu mendapat dukungan dari Haley, 21. Putri sulungnya itu ingin ibunya mendapatkan cinta. Tapi putri bungsunya, berusia 14 tahun, menentangnya dan malu atas kelakuan ibunya.
Menurut remaja itu ibunya menjual diri. Beberapa orang lain bahkan mengiriminya e-mail dan mengatakan dia menjual diri.
“Saya tidak menjual diri. Tapi menjual cinta untuk mendapatkan cinta sejati,” tegasnya. “Tentu saja akan butuh chemistry. Ini tak bisa instant karena ini paket untuk cinta sejati.”
Trabosh sebenarnya bukan orang pertama yang menggunakan internet untuk membuat terobosan penjualan. Beberapa waktu yang lalu, seorang pria patah hati dari Australia menjual dirinya secara online. Ia menawarkan rumah, pekerjaan, dan teman-temannya. Beberapa yang lain menawarkan badannya untuk dijadikan tempat iklan.
Surya Online