SYDNEY -- Kemajuan teknologi tak jarang justru berdampak merugikan, terutama bila tak dimanfaatkan secara bijaksana. Itulah yang tergambar dalam hasil survei yang dilakukan The Australian Hearing atas 1.000 pemuda Australia yang hobi mendengarkan musik dengan headphones.
Dalam laporan yang dirilisnya kemarin, lembaga tersebut menyatakan bahwa 70 persen pemuda Australia mengalami gangguan pendengaran. Survei yang melibatkan responden berusia 18-34 tahun tersebut menemukan, sebagian besar pemakai headphones mengalami tanda-tanda awal kehilangan pendengaran.
"Biasanya, mereka cenderung mendengarkan musik keras-keras," tulis The Australian Hearing. Tanda-tanda yang ditemukan pada 70 persen responden The Australian Hearing itu disebut tinnitus (telinga mendenging).
Warga Australia memang dikenal suka mendengarkan musik keras-keras melalui headphones. Selain itu, mereka juga hobi berkunjung ke bar yang bising sedikitnya sekali sepekan. Karena itu, mereka dianggap lebih berisiko kehilangan pendengaran daripada warga kawasan lain.
"Mendengarkan musik keras-keras melalui headphones diyakini lebih berisiko menyebabkan kerusakan pendengaran daripada sarana yang lain," papar John D�Arcy dari The Australian Hearing. Dikatakannya, 60 persen responden yang disurvei mengaku mendengarkan musik dengan volume di atas ambang batas normal.
Berdasar survei tersebut, The Australian Hearing mengimbau kaum muda Australia mengubah kebiasaan tersebut. "Mulai sekarang, sebaiknya memasang volume MP3 player pada batas normal. Indikasinya, orang lain dalam jarak satu lengan dengan Anda bisa tetap berbicara dengan Anda tanpa harus berteriak," kata D'Arcy. (AFP/hep) fajar online
Dalam laporan yang dirilisnya kemarin, lembaga tersebut menyatakan bahwa 70 persen pemuda Australia mengalami gangguan pendengaran. Survei yang melibatkan responden berusia 18-34 tahun tersebut menemukan, sebagian besar pemakai headphones mengalami tanda-tanda awal kehilangan pendengaran.
"Biasanya, mereka cenderung mendengarkan musik keras-keras," tulis The Australian Hearing. Tanda-tanda yang ditemukan pada 70 persen responden The Australian Hearing itu disebut tinnitus (telinga mendenging).
Warga Australia memang dikenal suka mendengarkan musik keras-keras melalui headphones. Selain itu, mereka juga hobi berkunjung ke bar yang bising sedikitnya sekali sepekan. Karena itu, mereka dianggap lebih berisiko kehilangan pendengaran daripada warga kawasan lain.
"Mendengarkan musik keras-keras melalui headphones diyakini lebih berisiko menyebabkan kerusakan pendengaran daripada sarana yang lain," papar John D�Arcy dari The Australian Hearing. Dikatakannya, 60 persen responden yang disurvei mengaku mendengarkan musik dengan volume di atas ambang batas normal.
Berdasar survei tersebut, The Australian Hearing mengimbau kaum muda Australia mengubah kebiasaan tersebut. "Mulai sekarang, sebaiknya memasang volume MP3 player pada batas normal. Indikasinya, orang lain dalam jarak satu lengan dengan Anda bisa tetap berbicara dengan Anda tanpa harus berteriak," kata D'Arcy. (AFP/hep) fajar online