GLOUCESTER, SABTU - Ada kejadian mencengangkan di SMA Gloucester AS. Tak kurang dari 17 siswinya hamil bareng. Lebih mengejutkan, kehamilan itu disengaja. Mereka memang sepakat hamil.
Ada yang menganggap berita itu bohong. Namun, yang percaya menyalahkan film Juno dan Knock Up, karena dianggap memberi pengaruh buruk. Kedua film yang mengisahkan kehamilan di luar nikah itu tergolong laris.
Menurut kepala sekolah Gloucester, Joseph Sullivan, Jumat (20/6), beberapa guru melihat keanehan sejak Oktober tahun lalu. Banyak siswa putri mendaftar ke klinik sekolah untuk menjalani tes kehamilan.
Keanehan ini berlangsung sejak Mei. Beberapa siswa bolak-balik ke klinik untuk menjalani tes yang sama untuk minta hasilnya. “Beberapa siswi tampak jengkel karena hasilnya negatif. Sebaliknya yang dipastikan hamil terlihat senang,” katanya.
Hampir separuh dari ke-17 siswi yang hamil itu akhirnya mengakui bahwa mereka sepakat hamil dan membesarkan anaknya bersama-sama. Yang menyedihkan, usia mereka belum genap 16 tahun.
Keprihatinan para guru kian mendalam ketika mengetahui jati diri para pria yang menghamili para siswi mereka. “Salah satunya berusia 24 tahun dan lontang-lantung,” kata Sullivan dengan nada prihatin.
Gloucester merupakan kota nelayan di negara bagian Massachussetts dengan populasi sekitar 30.000 jiwa. Warga kota itu terguncang begitu mendengar kabar itu. Apalagi data menunjukkan bahwa ada peningkatan 3 persen kehamilan di kalangan remaja. Sumber Artikel
Ada yang menganggap berita itu bohong. Namun, yang percaya menyalahkan film Juno dan Knock Up, karena dianggap memberi pengaruh buruk. Kedua film yang mengisahkan kehamilan di luar nikah itu tergolong laris.
Menurut kepala sekolah Gloucester, Joseph Sullivan, Jumat (20/6), beberapa guru melihat keanehan sejak Oktober tahun lalu. Banyak siswa putri mendaftar ke klinik sekolah untuk menjalani tes kehamilan.
Keanehan ini berlangsung sejak Mei. Beberapa siswa bolak-balik ke klinik untuk menjalani tes yang sama untuk minta hasilnya. “Beberapa siswi tampak jengkel karena hasilnya negatif. Sebaliknya yang dipastikan hamil terlihat senang,” katanya.
Hampir separuh dari ke-17 siswi yang hamil itu akhirnya mengakui bahwa mereka sepakat hamil dan membesarkan anaknya bersama-sama. Yang menyedihkan, usia mereka belum genap 16 tahun.
Keprihatinan para guru kian mendalam ketika mengetahui jati diri para pria yang menghamili para siswi mereka. “Salah satunya berusia 24 tahun dan lontang-lantung,” kata Sullivan dengan nada prihatin.
Gloucester merupakan kota nelayan di negara bagian Massachussetts dengan populasi sekitar 30.000 jiwa. Warga kota itu terguncang begitu mendengar kabar itu. Apalagi data menunjukkan bahwa ada peningkatan 3 persen kehamilan di kalangan remaja. Sumber Artikel