Penyaluran uang bantuan langsung tunai (BLT) masih terus bergulir. Ratusan warga masih antre di halaman kantor Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (26/5). Namun, suasana antrean kemarin lebih tertib dibandingkan pada pengambilan BLT hari Sabtu (24/5).
Di saat warga lain kepanasan mengantre di halaman kantor Kelurahan Kalibaru, Sukini (50), janda empat anak, sibuk menyuci rantang di depan gubuknya. Dia sudah mengambil uang BLT pada Sabtu (24/5). "Mau dapat uang segitu aja susahnya minta ampun," ujar Sukini.
Uang Rp 300.000 itu diambil oleh Jemung (40), mantan suami Sukini. "Saya sama dia memang sudah pisah resmi, tapi karena kartu BLT atas nama dia, jadi dia yang ngambil," kata warga RT 01/03 Kalibaru. Dikatakan, uang Rp 300.000 di zaman sekarang tidak banyak, apalagi seiring naiknya harga BBM. Toh perempuan asal Yogyakarta itu tetap mensyukuri apa yang telah diterimanya."Uang segitu saya terima Sabtu, besoknya sudah habis," katanya.
Setelah menerima uang Rp 300.000, Sukini memakai uang tersebut untuk membeli baju sekolah, buku-buku sekolah, dan perlengkapan sekolah anak dan cucu-cucunya. "Kira-kira habisnya Rp 225.000," ungkap nenek tujuh cucu itu.
Setelah Rp 225.000 dipakai berbelanja alat-alat sekolah di Pasar Jalan Baru, Cilincing, sisa Rp 75.000 dipakai untuk keperluan lainnya. "Apalagi lagi uang segitu, habis buat beli beras sama buat jajan anak dan cucu-cucu," ujar Sukini yang membuka lapak makanan dan minuman di depan rumahnya. "Kalau ada sedikit sisa, itu buat nambahin dagangan," katanya.
Hal serupa dialami Erizal. Warga RT 01/03 Kalibaru yang berprofesi sebagai penjahit itu juga mengambil BLT pada Sabtu. Tidak berbeda jauh dengan Sukini, Erizal pun tidak berlama-lama memegang uang BLT. Pria asal Padang, Sumatera Barat, itu mengatakan, uang BLT sudah habis dipakai. "Kalau sekarang, ya sudah habis," ujar Erizal yang ditemui di kios jahitnya, kemarin.
Setelah menerima uang BLT, Erizal bersama istrinya Nurhasanah (35), pergi ke pasar tidak jauh dari rumahnya untuk berbelanja. "Pas dapat uang segitu, ya apa yang belum dipunya anak, saya beli," katanya. Uang BLT Rp 150.000 dibelikan pakaian untuk empat anaknya. "Ya, celana, baju, pokoknya pakaian anak-anak," ujar Erizal.
Sisanya dibelanjakan mi instan, minyak goreng, dan bumbu dapur. "Kalau mi, memang distok banyak. Soalnya, anak-anak saya suka makan mi," kata Erizal sambil berharap uang BLT mendatang nominalnya dinaikkan. (Warta Kota/Gus)
Di saat warga lain kepanasan mengantre di halaman kantor Kelurahan Kalibaru, Sukini (50), janda empat anak, sibuk menyuci rantang di depan gubuknya. Dia sudah mengambil uang BLT pada Sabtu (24/5). "Mau dapat uang segitu aja susahnya minta ampun," ujar Sukini.
Uang Rp 300.000 itu diambil oleh Jemung (40), mantan suami Sukini. "Saya sama dia memang sudah pisah resmi, tapi karena kartu BLT atas nama dia, jadi dia yang ngambil," kata warga RT 01/03 Kalibaru. Dikatakan, uang Rp 300.000 di zaman sekarang tidak banyak, apalagi seiring naiknya harga BBM. Toh perempuan asal Yogyakarta itu tetap mensyukuri apa yang telah diterimanya."Uang segitu saya terima Sabtu, besoknya sudah habis," katanya.
Setelah menerima uang Rp 300.000, Sukini memakai uang tersebut untuk membeli baju sekolah, buku-buku sekolah, dan perlengkapan sekolah anak dan cucu-cucunya. "Kira-kira habisnya Rp 225.000," ungkap nenek tujuh cucu itu.
Setelah Rp 225.000 dipakai berbelanja alat-alat sekolah di Pasar Jalan Baru, Cilincing, sisa Rp 75.000 dipakai untuk keperluan lainnya. "Apalagi lagi uang segitu, habis buat beli beras sama buat jajan anak dan cucu-cucu," ujar Sukini yang membuka lapak makanan dan minuman di depan rumahnya. "Kalau ada sedikit sisa, itu buat nambahin dagangan," katanya.
Hal serupa dialami Erizal. Warga RT 01/03 Kalibaru yang berprofesi sebagai penjahit itu juga mengambil BLT pada Sabtu. Tidak berbeda jauh dengan Sukini, Erizal pun tidak berlama-lama memegang uang BLT. Pria asal Padang, Sumatera Barat, itu mengatakan, uang BLT sudah habis dipakai. "Kalau sekarang, ya sudah habis," ujar Erizal yang ditemui di kios jahitnya, kemarin.
Setelah menerima uang BLT, Erizal bersama istrinya Nurhasanah (35), pergi ke pasar tidak jauh dari rumahnya untuk berbelanja. "Pas dapat uang segitu, ya apa yang belum dipunya anak, saya beli," katanya. Uang BLT Rp 150.000 dibelikan pakaian untuk empat anaknya. "Ya, celana, baju, pokoknya pakaian anak-anak," ujar Erizal.
Sisanya dibelanjakan mi instan, minyak goreng, dan bumbu dapur. "Kalau mi, memang distok banyak. Soalnya, anak-anak saya suka makan mi," kata Erizal sambil berharap uang BLT mendatang nominalnya dinaikkan. (Warta Kota/Gus)