100 Orang Jepang Bunuh Diri Setiap Hari

Hampir 100 orang penduduk Jepang mengakhiri hidupnya setiap harinya tahun lalu. Keadaan ini memaksa pemerintah Jepang untuk menggencarkan kampanye untuk menurunkan angka tersebut pada tahun 2016. Total 33.093 orang mengakhiri hidupnya tahun 2007 lalu, naik 3% dari tahun 2006 sekaligus menggenapi 10 tahun berturut-turut angka tersebut berada diatas 30.000, menurut kepolisian. Angka tersebut merupakan yang kedua tertinggi, setelah rekor 34.427 kasus bunuh diri pada tahun 2003.

Depresi merupakan faktor utama penyebabnya, disusul penyakit dan hutang.

Jumlah penduduk usia tua yang mengakhiri hidupnya mengingkat 9% dari tahun lalu, di mana Jepang sedang menghadapi bahaya menuanya masyarakat dan datangnya kemiskinan di kalangan para pensiunan. Mereka yang berusia diatas 60 tahun merupakan bagian terbesar dengan 36.6% dari total.

"Menurut saya jumlah tersebut akan semakin meningkat menyusul semakin banyak kalangan berusia tua yang menemukan diri mereka terisolasi dan bermasalah secara finansial," kata seorang konselor di Inochi no Denwa, perusahaan telepon terbesar di Jepang.

"Mekanisme pendukung tradisional mereka - kekayaan dan keluarga - sedang dalam bahaya, jadi saya sangat pesimis."

Penduduk yang berusia tua - yang saat ini merupakan 20% dari populasi - tengah didera tekanan dana pensiun yang semakin minim dan reformasi kesehatan yang didesain untuk mengekang pengeluaran publik.

Tingkat bunuh diri du daerah Yamanashi berjumlah 39 orang setiap 100.000 merupakan yang terparah di negara tersebut. Area tersebut merupakan rumah dari Aokigahara, sebuah hutan purba yang terletak di kaki Gunung Fuji dan merupakan tempat bunuh diri paling terkenal di negara itu.

Angka dari UN menunjukan bahwa 24 dari 10.000 orang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di Jepang, dua kali lebih banyak daripada AS. Di antara negara anggota G8, hanya Russia yang memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi. sumber artikel
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris