Babi ngepet |
Babi ngepet yang mati usai dikepung warga, dikuburkan sekitar pukul 12.30. Bangkai babi itu diberi kapur barus kemudian dikafani. Dua batang bambu kuning ditancapkan di kuburan sebagai pengganti nisan.
"Etika penguburan seperti ini perlu dilakukan, khawatir yang dikuburkan itu manusia bukan babi. Kapur barus disimpan di dalam kapan sebagai penangkal khawatir arwah babi gentayangan," kata sesepuh warga Cikadut, Mamat,60.
Dia meyakini babi yang mati Jumat malam lalu itu bukan babi beneran, tapi babi jadi-jadian. Bukti kuat ke arah itu, saat sekarat dua mata babi itu nampak melihat ke kiri dan kanan kemudian mengeluarkan air mata. "Keanehan ini yang membuat kami menduga kuat babi itu babi ngepet," tegasnya.
Penguburan bangkai babi yang berlangsung siang itu, disaksikan warga sekitar. Tak sedikit warga terus mendisikusikan kejadian babi itu sambil berjalan menuju rumahnya. "Mudah-mudahan yang dikuburan itu babi beneran bukan manusia," kata mereka.
Kuburan babi di TPU Cikadut Bandung itu, berukuran 1,2 x 1,2 meter berkedalaman 1 meter. Ketika bangkai babi dimasukan ke kuburan dua warga turun untuk menerima bangkai babi. Babi yang dibungkus kafan dimasukan ke kuburan dan tali-talinya dibuka kemudian diurug tanah.
Sebagaimana diberitakan, Jumat kemarin seorang warga Cikadut melihat seekor babi yang berkeliaran di tempat pekamaman umum Cikadut. Ratusan warga diturunkan untuk menangkap babi itu. Binatang itu akhirnya menyerah setelah kepalanya luka membentur tembok di TPU itu, kemudian mati.(berita kiriman dari member: cakty)