Ancaman pola hidup seks bebas di kalangan mahsiswa secara umum dan di pondokan atau kos-kosan, khususnya di daerah Kota banjarmasin dan banjarbaru, berkembang semakin serius dengan makin longgarnya kontrol yang mereka terima
Jumlah remaja yang mengalami masalah kehidupan seks terus bertambah akibat pola hidup seks bebas, karena pada kenyataannya pengaruh gaya seks bebas yang mereka terima jauh lebih kuat dari kontrol yang mereka terima maupun pembinaan secara keagamaan baik dari orang tua maupun mendapatkannya sendiri dari pengajian-pengajian agama.
Sementara itu tingkat pengawasan dari pemilik kos maupun pihak orang tua semakin bertambah longgar sehingga makin banyak mahsiawa yang terjebak ke dalam pola hidup seks bebas karena berbagai pengaruh yang mereka terima, baik dari teman, Internet, dan pengaruh lingkungan secara umum.
Sekuat-kuatnya mental seorang mahasiswa untuk tak tergoda pada pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi mahasiswa yang memang benteng mental dan keagamaannya tak begitu kuat.
Masalah ini akan lebih efektif bila diatasi dengan kesadaran dari para pemilik kos sendiri untuk melakukan pengawasan intensif kepada anak-anak kosnya secara proporsional. Yang paling efektif tentu saja kalau ada kesadaran dari orangtua masing-masing mahasiswa untuk memilihkan tempat kos yang layak dan aman, serta membekali putra-putri mereka dengan benteng ajaran agama yang kokoh.
Pada dasarnya perilaku seksual dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu berciuman, berpelukan, bercumbu (petting), dan berhubungan badan. Sebagian besar perilaku seksual tersebut dilakukan di rumah, rumah kos, lingkungan kampus, dan tempat-tempat lainnya seperti hotel, losmen dan tempat penginapan lainnya. Bahkan ada juga yang melakukannya di dalam mobil pada waktu jalan-jalan.
Sekarang banyak mahasiswa yang telah melakukan hubungan seks sebelum dia menjadi mahasiswa. Ada yang sudah melakukannya ketika masih SMP dan ada pula yang melakukannya pada waktu SMA.
Buat mahasiswa saya berpesan agar mempertebal iman agar tidak terjerumus kedalam kehidupan yang salah. Kalian semua adalah generasi yang diharapkan oleh bangsa ini untuk membangun Negara ini dan kalianlah yang akan menjadi pemimpin yang akan datang.
Jumlah remaja yang mengalami masalah kehidupan seks terus bertambah akibat pola hidup seks bebas, karena pada kenyataannya pengaruh gaya seks bebas yang mereka terima jauh lebih kuat dari kontrol yang mereka terima maupun pembinaan secara keagamaan baik dari orang tua maupun mendapatkannya sendiri dari pengajian-pengajian agama.
Sementara itu tingkat pengawasan dari pemilik kos maupun pihak orang tua semakin bertambah longgar sehingga makin banyak mahsiawa yang terjebak ke dalam pola hidup seks bebas karena berbagai pengaruh yang mereka terima, baik dari teman, Internet, dan pengaruh lingkungan secara umum.
Sekuat-kuatnya mental seorang mahasiswa untuk tak tergoda pada pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi mahasiswa yang memang benteng mental dan keagamaannya tak begitu kuat.
Masalah ini akan lebih efektif bila diatasi dengan kesadaran dari para pemilik kos sendiri untuk melakukan pengawasan intensif kepada anak-anak kosnya secara proporsional. Yang paling efektif tentu saja kalau ada kesadaran dari orangtua masing-masing mahasiswa untuk memilihkan tempat kos yang layak dan aman, serta membekali putra-putri mereka dengan benteng ajaran agama yang kokoh.
Pada dasarnya perilaku seksual dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu berciuman, berpelukan, bercumbu (petting), dan berhubungan badan. Sebagian besar perilaku seksual tersebut dilakukan di rumah, rumah kos, lingkungan kampus, dan tempat-tempat lainnya seperti hotel, losmen dan tempat penginapan lainnya. Bahkan ada juga yang melakukannya di dalam mobil pada waktu jalan-jalan.
Sekarang banyak mahasiswa yang telah melakukan hubungan seks sebelum dia menjadi mahasiswa. Ada yang sudah melakukannya ketika masih SMP dan ada pula yang melakukannya pada waktu SMA.
Buat mahasiswa saya berpesan agar mempertebal iman agar tidak terjerumus kedalam kehidupan yang salah. Kalian semua adalah generasi yang diharapkan oleh bangsa ini untuk membangun Negara ini dan kalianlah yang akan menjadi pemimpin yang akan datang.