Tomohiro Kato ketika ditangkap |
Seorang pria muda tiba-tiba mengamuk di tengah keramaian distrik Akihabara, Tokyo, Jepang, . Seperti sedang mabuk, dia menabrak dan menikam para pejalan kaki yang hendak berbelanja di pusat belanja elektronik murah tersebut. Akibatnya, tujuh orang tewas dan 12 lainnya terluka.
Menurut aparat kepolisian Kota Tokyo Jiro Akaogi, si pemuda melakukan tindakan itu dengan sengaja.
''Kepada polisi, dia mengaku sengaja datang ke Akihabara untuk membunuh. Dia bilang sudah lelah menjalani hidup dan muak dengan segalanya,'' kata Akaogi seperti dilansir kantor berita Kyodo.
Polisi mengidentifikasi pelaku bernama Tomohiro Kato, 25. Dia tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil di Prefektur Shizuoka di sebelah barat Tokyo.
rileks.com
Media lokal melaporkan, saat ditanya polisi, Kato mengaku lelah dan membenci dunia. Karena itu, dia sengaja datang ke Akihabara untuk membunuh.
Keramaian kawasan belanja tersebut berubah menjadi keributan saat Kato tiba-tiba mengarahkan truk putih yang dikendarainya ke kerumunan pejalan kaki. Setelah itu, dia melompat dari truk sewaan seberat dua ton tersebut dan mulai menikam orang-orang yang ditabraknya.
Sesaat kemudian, dia berbalik menyerang orang-orang di pinggir jalan yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Aksi membabi buta Kato itu membuat ribuan orang yang sedang berbelanja di kawasan tersebut panik. Aparat keamanan pun segera mengamankan korban dan mendatangkan 17 ambulans untuk menolong korban.
Polisi sebetulnya telah berhasil menangkap pelaku hanya beberapa menit setelah dia beraksi. Meski begitu, korban telanjur berjatuhan.
Menurut keterangan polisi, serangan Kato itu menewaskan tujuh orang, enam laki-laki dan satu wanita. Belum jelas mereka meninggal akibat tikaman Kato atau tertabrak truk. Selain itu, 12 orang terluka akibat sabetan pisau Kato.
Insiden tersebut memicu keributan karena dilakukan di salah satu jalanan yang dikenal sebagai tujuan wisata belanja. Akihabara memang dikenal sebagai pusat belanja elektronik murah, juga video game dan komik.
Tak hanya warga setempat, wisatawan asing mengincar tempat itu. Apalagi, kawasan tersebut juga terkenal banyak kafe dengan pelayan berpakaian ala gadis Prancis.
''Mengejutkan sekali. Sebab, saya sering datang ke sini. Kalau saya berada di sini beberapa jam sebelumnya, mungkin saya ikut jadi korban," kata Wataru Amano, sopir truk, kepada NHK. Stasiun televisi nasional Jepang itu juga melaporkan, Kato beraksi sembari berteriak.
Tayangan Nippon Television menunjukkan, Kato baru menjatuhkan pisau setelah polisi mengancam akan menembaknya. Sementara itu, sebuah video amatir yang diambil dari kamera ponsel menunjukkan polisi sedang menyergap pelaku.
Begitu pelaku diringkus, beberapa orang berusaha menolong korban sembari berteriak, "Ambulans, ambulans!''
Peristiwa penyerangan di tengah keramaian ternyata beberapa kali terjadi di Jepang beberapa tahun terakhir. Maret lalu, misalnya, seorang pria menikam delapan orang di sebuah pusat perbelanjaan.
Pada 2001, seorang lelaki penderita gangguan jiwa menyerang sebuah SD dan menewaskan delapan anak. (AP/ly)
Menurut aparat kepolisian Kota Tokyo Jiro Akaogi, si pemuda melakukan tindakan itu dengan sengaja.
''Kepada polisi, dia mengaku sengaja datang ke Akihabara untuk membunuh. Dia bilang sudah lelah menjalani hidup dan muak dengan segalanya,'' kata Akaogi seperti dilansir kantor berita Kyodo.
Polisi mengidentifikasi pelaku bernama Tomohiro Kato, 25. Dia tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil di Prefektur Shizuoka di sebelah barat Tokyo.
rileks.com
Media lokal melaporkan, saat ditanya polisi, Kato mengaku lelah dan membenci dunia. Karena itu, dia sengaja datang ke Akihabara untuk membunuh.
Keramaian kawasan belanja tersebut berubah menjadi keributan saat Kato tiba-tiba mengarahkan truk putih yang dikendarainya ke kerumunan pejalan kaki. Setelah itu, dia melompat dari truk sewaan seberat dua ton tersebut dan mulai menikam orang-orang yang ditabraknya.
Sesaat kemudian, dia berbalik menyerang orang-orang di pinggir jalan yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Aksi membabi buta Kato itu membuat ribuan orang yang sedang berbelanja di kawasan tersebut panik. Aparat keamanan pun segera mengamankan korban dan mendatangkan 17 ambulans untuk menolong korban.
Polisi sebetulnya telah berhasil menangkap pelaku hanya beberapa menit setelah dia beraksi. Meski begitu, korban telanjur berjatuhan.
Menurut keterangan polisi, serangan Kato itu menewaskan tujuh orang, enam laki-laki dan satu wanita. Belum jelas mereka meninggal akibat tikaman Kato atau tertabrak truk. Selain itu, 12 orang terluka akibat sabetan pisau Kato.
Insiden tersebut memicu keributan karena dilakukan di salah satu jalanan yang dikenal sebagai tujuan wisata belanja. Akihabara memang dikenal sebagai pusat belanja elektronik murah, juga video game dan komik.
Tak hanya warga setempat, wisatawan asing mengincar tempat itu. Apalagi, kawasan tersebut juga terkenal banyak kafe dengan pelayan berpakaian ala gadis Prancis.
''Mengejutkan sekali. Sebab, saya sering datang ke sini. Kalau saya berada di sini beberapa jam sebelumnya, mungkin saya ikut jadi korban," kata Wataru Amano, sopir truk, kepada NHK. Stasiun televisi nasional Jepang itu juga melaporkan, Kato beraksi sembari berteriak.
Tayangan Nippon Television menunjukkan, Kato baru menjatuhkan pisau setelah polisi mengancam akan menembaknya. Sementara itu, sebuah video amatir yang diambil dari kamera ponsel menunjukkan polisi sedang menyergap pelaku.
Begitu pelaku diringkus, beberapa orang berusaha menolong korban sembari berteriak, "Ambulans, ambulans!''
Peristiwa penyerangan di tengah keramaian ternyata beberapa kali terjadi di Jepang beberapa tahun terakhir. Maret lalu, misalnya, seorang pria menikam delapan orang di sebuah pusat perbelanjaan.
Pada 2001, seorang lelaki penderita gangguan jiwa menyerang sebuah SD dan menewaskan delapan anak. (AP/ly)