Waspada...penjahat gentayangan di rumah sakit dan rumah duka. Mereka mengincar keluarga korban yang tengah berduka. Satu korbannya adalah, keluarga satpam yang kritis karena ditembak saat membela artis Doris Callebaut (4/6/07).
Memang miris sekali, duka tidak mau berpaling dari Mardanih,28. Satpam SPBU yang jadi korban aksi penembakan perampok yang merampas tas milik artis Doris Callebaut padahal tengah bergelut dengan maut.
Namun, masih saja ada yang tega menipu keluarganya. Orang tuanya, Ny Neneng,45, jadi sasaran seorang wanita penipu yang membawa uang Rp 100 ribu . Sungguh terlalu!
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, inilah ungkapan yang menggambarkan musibah yang dialami keluarga korban. “Wanita itu mengaku sebagai istri komandan satpam tempat anak saya bekerja, makanya saya percaya. Kok tega ya,” tutur Ny Neneng dengan wajah sedih.
Ny. Neneng yang ditemui Pos Kota di rumah sakit mengatakan, sekitar Pk. 11.00 saat ia sedang menunggu sang anak yang masih terbaring di ruang ICU RS MH Thamrin Jakarta Pusat, tiba-tiba seorang wanita berkulit sawo matang dan berambut ikal dengan membawa buah-buahan mendekatinya.
Dengan lagak sok akrab, perempuan setengah baya itu mengajak makan siang, namun Ny Neneng menolaknya. Merasa telah saling akrab, Ny Neneng menurut saja saat pelaku meminjam uangnya sebesar Rp 100 ribu dengan alasan ia tak punya uang tunai untuk membeli makanan.
Pintarnya lagi, untuk menghilangkan kecurigaan korban, pelaku berbaur dengan keluarga pasien lain yang sedang menunggu sanak saudaranya.
Rupanya tak hanya uang milik Ny Neneng yang disikat. Ternyata pelaku juga membawa kabur HP milik Rizki,18, remaja yang tengah menunggui kerabatnya yang dirawat.
“Dia pinjam katanya buat SMS. Saya nggak curiga karena dia ngobrol dengan pengunjung lainnya dengan akrab,” ungkap Rizki. Tak ayal lagi kejadian ini membuat heboh pembesuk dan karyawan rumah sakit.
Ny Neneng baru sadar kalau dirinya tertipu ketika beberapa jam kemudian Wahono, komandan anaknya datang bersama sang istri. “Ini istri saya, yang tadi itu penipu Bu..,” kata Wahono .
Dari data yang dihimpun oleh Pos Kota, kejahatan serupa sering terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Peristiwa serupa juga dialami keluarga almarhum Topan Rusli-Melani, korban jatuhnya Honda Jazz di ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jaksel.
Grace, 28, kerabat almarhum yang sedang menerima tamu di rumah duka RS Cikini didekati seorang wanita yang mengaku teman almarhum. Pelakunya juga wanita. Berlagak sok akrab menyampaikan ucapan belasungkawa, pelaku meminjam HP yang kemudian dibawa kabur. Aksi kejahatan serupa juga pernah terjadi di RS. Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Aksi seperti ini juga pernah terjadi di RS Polri Kramatjati. Seorang pria berlagak mau membawa keluarganya pulang dari rumah sakit, berusaha meminjam mobil karyawan. Namun aksinya gagal, ia malah ditangkap.
Keluarga besar almarhum Wahyu Trianto, 23, mendesak polisi segera mengungkap kasus perampokan di Cimanggis Depok, yang mengakibatkan korban tewas.
“ Kami sangat kecewa dengan sikap polisi yang tidak menghadiri pemakaman, seolah tak peduli dengan kasus ini,” kata Pramu Cahya Purwanto, 30, kakak kandung korban di rumahnya di Jl Mawar, Sukatani, Depok, kemarin.
Ayahanda almarhum Wahyu, 23, Letkol (Purn) H. Sugito menambahkan, polisi harus bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini.
Aksi perampokan menimpa Doris Callebaut saat mengambil uang Rp 1,5 juta di ATM Cimanggis di Jl Alternatif, Cibubur, Cimanggis,terjadi Jumat dinihari. Wahyu Trianto yang berupaya menyergap lekau tewas ditembak. Mardanih, satpam SPBU luka parah terkena peluru pelaku yang menembak membabi buta. (pskt/jul).
Memang miris sekali, duka tidak mau berpaling dari Mardanih,28. Satpam SPBU yang jadi korban aksi penembakan perampok yang merampas tas milik artis Doris Callebaut padahal tengah bergelut dengan maut.
Namun, masih saja ada yang tega menipu keluarganya. Orang tuanya, Ny Neneng,45, jadi sasaran seorang wanita penipu yang membawa uang Rp 100 ribu . Sungguh terlalu!
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, inilah ungkapan yang menggambarkan musibah yang dialami keluarga korban. “Wanita itu mengaku sebagai istri komandan satpam tempat anak saya bekerja, makanya saya percaya. Kok tega ya,” tutur Ny Neneng dengan wajah sedih.
Ny. Neneng yang ditemui Pos Kota di rumah sakit mengatakan, sekitar Pk. 11.00 saat ia sedang menunggu sang anak yang masih terbaring di ruang ICU RS MH Thamrin Jakarta Pusat, tiba-tiba seorang wanita berkulit sawo matang dan berambut ikal dengan membawa buah-buahan mendekatinya.
Dengan lagak sok akrab, perempuan setengah baya itu mengajak makan siang, namun Ny Neneng menolaknya. Merasa telah saling akrab, Ny Neneng menurut saja saat pelaku meminjam uangnya sebesar Rp 100 ribu dengan alasan ia tak punya uang tunai untuk membeli makanan.
Pintarnya lagi, untuk menghilangkan kecurigaan korban, pelaku berbaur dengan keluarga pasien lain yang sedang menunggu sanak saudaranya.
Rupanya tak hanya uang milik Ny Neneng yang disikat. Ternyata pelaku juga membawa kabur HP milik Rizki,18, remaja yang tengah menunggui kerabatnya yang dirawat.
“Dia pinjam katanya buat SMS. Saya nggak curiga karena dia ngobrol dengan pengunjung lainnya dengan akrab,” ungkap Rizki. Tak ayal lagi kejadian ini membuat heboh pembesuk dan karyawan rumah sakit.
Ny Neneng baru sadar kalau dirinya tertipu ketika beberapa jam kemudian Wahono, komandan anaknya datang bersama sang istri. “Ini istri saya, yang tadi itu penipu Bu..,” kata Wahono .
Dari data yang dihimpun oleh Pos Kota, kejahatan serupa sering terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Peristiwa serupa juga dialami keluarga almarhum Topan Rusli-Melani, korban jatuhnya Honda Jazz di ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jaksel.
Grace, 28, kerabat almarhum yang sedang menerima tamu di rumah duka RS Cikini didekati seorang wanita yang mengaku teman almarhum. Pelakunya juga wanita. Berlagak sok akrab menyampaikan ucapan belasungkawa, pelaku meminjam HP yang kemudian dibawa kabur. Aksi kejahatan serupa juga pernah terjadi di RS. Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Aksi seperti ini juga pernah terjadi di RS Polri Kramatjati. Seorang pria berlagak mau membawa keluarganya pulang dari rumah sakit, berusaha meminjam mobil karyawan. Namun aksinya gagal, ia malah ditangkap.
Keluarga besar almarhum Wahyu Trianto, 23, mendesak polisi segera mengungkap kasus perampokan di Cimanggis Depok, yang mengakibatkan korban tewas.
“ Kami sangat kecewa dengan sikap polisi yang tidak menghadiri pemakaman, seolah tak peduli dengan kasus ini,” kata Pramu Cahya Purwanto, 30, kakak kandung korban di rumahnya di Jl Mawar, Sukatani, Depok, kemarin.
Ayahanda almarhum Wahyu, 23, Letkol (Purn) H. Sugito menambahkan, polisi harus bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini.
Aksi perampokan menimpa Doris Callebaut saat mengambil uang Rp 1,5 juta di ATM Cimanggis di Jl Alternatif, Cibubur, Cimanggis,terjadi Jumat dinihari. Wahyu Trianto yang berupaya menyergap lekau tewas ditembak. Mardanih, satpam SPBU luka parah terkena peluru pelaku yang menembak membabi buta. (pskt/jul).